Monday 13 October 2025 - 22:30
Analisis Dampak Aksi Solidaritas Dunia terhadap Persoalan Gaza

Hawzah/ Semua kita menyaksikan bagaimana kemarahan dan kebencian terhadap Israel akibat perang dan genosida di Gaza, khususnya dalam dua tahun terakhir, meledak di seluruh dunia. Fenomena ini memicu gelombang demonstrasi protes di berbagai penjuru dunia, mulai dari kampus-kampus hingga alun-alun utama di ibu kota dan banyak kota lainnya.

Menurut laporan unit penerjemahan Kantor Berita Hawzah, genosida yang dilakukan Israel di Gaza dan kejahatan tak terbatas rezim haus darah ini telah mendorong masyarakat merdeka serta para pembela kemanusiaan dari seluruh dunia untuk bangkit dan menyuarakan protes terhadap tragedi tersebut. Salah satu manifestasi nyata dari hal ini adalah aksi demonstrasi besar yang baru-baru ini berlangsung di Spanyol dan Italia.

Media massa juga turut mendukung gerakan ini dengan menampilkan kemarahan para demonstran terhadap kejahatan tersebut. Di Amerika Serikat, aktivitas kelompok pendukung Palestina terus meningkat, bahkan meskipun menghadapi penindasan keras, penangkapan, dan pemenjaraan, jumlah peserta protes kian bertambah setiap hari.

Bahkan pada bulan-bulan awal genosida ini, ribuan penganut Yahudi di berbagai negara ikut serta dalam demonstrasi tersebut. Mereka mengecam pembantaian dan kejahatan yang dilakukan rezim Zionis, serta menegaskan bahwa tindakan itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran agama Yahudi.

Para mahasiswa yang menentang Israel dan mendukung hak asasi manusia mendirikan tenda dan kamp protes di halaman Universitas Columbia pada musim semi tahun 2024, menjadikannya sebagai pusat kegiatan mereka. Aksi ini juga mendapat dukungan dari mahasiswa universitas lain. Sayangnya, pemerintah Trump menekan keras para mahasiswa ini dengan tuduhan antisemitisme.

Di Inggris, kepolisian metropolitan hingga kini telah menangkap lebih dari 1.900 orang karena berpartisipasi dalam demonstrasi yang mendukung hak asasi manusia rakyat Palestina dan menentang kejahatan Israel.

Kondisi serupa, bahkan lebih buruk, juga terjadi di negara-negara lain. Para pendukung Palestina di Jerman, Italia, Spanyol, Norwegia, Swedia, dan sejumlah negara Afrika juga turut berpartisipasi aktif dalam aksi-aksi protes tersebut.

Sumber: The Guardian

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha