Berita Hawzah – Paus dalam pidato Natalnya menyampaikan keprihatinan mendalam atas penderitaan dan kondisi sulit yang dialami rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Paus Leo XIV mempertanyakan: “Bagaimana mungkin kita tidak memikirkan tenda-tenda tempat rakyat Gaza berlindung di tengah cuaca dingin ini, ketika selama berminggu-minggu mereka terpapar hujan, angin, kondisi cuaca buruk, dan dingin yang menusuk tulang?”
Pernyataan Paus tersebut disampaikan di tengah berlakunya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Gerakan Hamas pada Oktober lalu, setelah dua tahun pengeboman intensif dan operasi militer yang menewaskan anak-anak serta warga sipil. Meski demikian, organisasi-organisasi kemanusiaan menegaskan bahwa bantuan yang masuk ke Gaza masih sangat terbatas dibandingkan dengan kondisi kemanusiaan yang sangat kritis. Selain itu, Israel juga dinilai terus menghambat masuknya bantuan tersebut.
Sejak 7 Oktober 2023, rezim Israel, dengan dukungan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, telah melakukan apa yang digambarkan sebagai genosida secara menyeluruh di Jalur Gaza, yang mencakup pembunuhan massal, kelaparan, penghancuran, pengungsian paksa, serta penangkapan dan pemenjaraan warga. Rezim tersebut juga secara konsisten mengabaikan seruan internasional dan putusan Mahkamah Internasional untuk menghentikan agresinya, dan tetap melanjutkan tindakan-tindakan tersebut.
Sumber: Pusat Informasi Palestina
Your Comment