Berita Hawzah – Yang Mulia Ayatullah Makarem Shirazi, dalam pertemuannya dengan Direktur Jenderal Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Qom, menyoroti isu-isu utama sistem pendidikan dengan fokus pada peran strategis pendidikan dalam menentukan masa depan negara.
Beliau menekankan posisi tak tergantikan pendidikan sebagai fondasi pembangunan masyarakat, dan menyatakan bahwa keputusan besar masa depan negara ditentukan melalui institusi ini. Para guru memikul tanggung jawab penting dalam membentuk generasi mendatang, sehingga tidak cukup hanya mengikuti program yang ada. Diperlukan identifikasi dan perbaikan kelemahan sesuai kebutuhan setiap wilayah.
Mengacu pada dua pilar Republik Islam, beliau menekankan pentingnya keseimbangan antara “keberpihakan publik” dan “Islamitas”, serta menegaskan bahwa perhatian terhadap aspek Islam dari pemerintahan harus setara dengan perhatian terhadap unsur publik.
Beliau juga menyoroti peran buku-buku pelajaran dalam menyampaikan pengetahuan agama, dan memperingatkan bahwa ketidakkonsistenan atau kekurangan dalam materi pendidikan dapat berdampak negatif pada pembentukan karakter siswa.
Menyinggung perkembangan teknologi kecerdasan buatan, beliau memperingatkan bahwa penggunaan yang salah dapat mengurangi kemampuan siswa. Beliau juga mendorong agar sejak sekarang diterapkan langkah-langkah agar siswa memperkuat keterampilan mereka sendiri alih-alih bergantung pada AI.
Beliau kembali menekankan prinsip pendidikan gratis dalam konstitusi, dan menyatakan bahwa bantuan finansial harus sepenuhnya sukarela dan tidak boleh dipaksakan.
Mengutip sebuah hadis tentang keutamaan mengajar, beliau menyebut profesi guru sebagai ibadah besar, dan mendorong agar siswa lebih mengenal Al-Qur’an, shalat, doa, dan ajaran Ahlul Bait (as) melalui metode kreatif.
Di akhir pertemuan, Ayatullah Makarem Shirazi menyampaikan harapan agar terjadi perubahan konstruktif dalam sistem pendidikan di Qom, serta mendoakan kesuksesan bagi semua yang terlibat dalam bidang ini.
Your Comment