Berita Hawzah – Hujjatul Islam wal-Muslimin Alireza Taqwa’i, seorang guru di hawzah, menekankan bahwa bulan-bulan suci Rajab, Sya’ban, dan Ramadan merupakan kesempatan berharga untuk pertumbuhan spiritual dan perjalanan batin manusia. Ia menyebut bulan-bulan ini sebagai sarana penting untuk meningkatkan takwa serta memelihara jiwa dan ruh manusia.
Menyinggung keutamaan bulan Rajab, ia mengatakan bahwa Rajab adalah bulan perjalanan spiritual, di mana manusia dapat mencapai derajat tinggi dalam kehidupan batin. Berdasarkan riwayat, berpuasa bahkan beberapa hari di bulan Rajab setara dengan ribuan tahun ibadah. Misalnya, puasa selama 20 hari di bulan ini dianggap setara dengan 20 ribu tahun ibadah. Ini menunjukkan bahwa manusia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan banyak amal dan meraih pertumbuhan spiritual yang luas.”
Taqwa’i menekankan bahwa pemahaman yang tepat tentang bulan Rajab merupakan prasyarat untuk menyambut bulan Sya’ban dengan sukses, dan mereka yang menghargai bulan Rajab akan lebih siap memanfaatkan bulan suci Ramadan. Ramadan disebutnya sebagai bulan perjamuan Allah, yang jika disambut dengan kesiapan spiritual, akan meningkatkan manfaat ibadah secara signifikan.
Ia menjelaskan bahwa sabar merupakan salah satu prinsip dasar perjalanan spiritual manusia. Sabar berarti menahan diri dalam menghadapi kesulitan, tidak mengeluh kepada orang lain, dan menyerahkan semua kesedihan kepada Allah. Bentuk sabar ini merupakan latihan sejati untuk pertumbuhan spiritual dan penguatan iman.
Beliau menekankan bahwa sabar dari perbuatan dosa merupakan derajat spiritual tertinggi. Dengan kesabaran dan pengendalian diri, seseorang dapat menempatkan perbuatannya di jalan Allah dan memperkuat cinta sejati kepada Allah dan Ahlul Bait (as), sehingga tetap teguh menghadapi kesulitan.
Hujjatul Islam wal-Muslimin Taqwa’i juga menekankan pentingnya keseimbangan antara batin dan lahir dalam ibadah dan amal. Seseorang yang ingin memberi pengaruh dan membawa perubahan harus menguasai keduanya. Hanya mereka yang menggabungkan dimensi batin dan lahir yang dapat menciptakan titik balik dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Ciri ini terlihat pada para ulama dan guru sejati, dan meneladani mereka mempermudah jalan manusia di jalan Allah.
Your Comment