Saturday 27 December 2025 - 02:15
Ali Fayyad: Negosiasi Tak Ada Artinya Saat Musuh Terus Membunuh Warga Lebanon

Hawzah/ Anggota fraksi “Kesetiaan pada Perlawanan” di parlemen Lebanon menyatakan bahwa hari ini, darah para prajurit pemberani Lebanon, yang kami hargai kebijaksanaan kepemimpinannya, bercampur dengan darah para pejuang perlawanan yang gagah berani.

Berita Hawzah – Di kota Houmine Al-Tahta, prinsip emas “Tentara, Rakyat, Perlawanan” diwujudkan bukan sekadar slogan, melainkan dalam praktik nyata, melalui upacara perpisahan megah di samping peti jenazah para syuhada: Sersan Ali Hasan Abdullah (dari Tentara Lebanon) dan dua pejuang syahid dari Hizbullah, Hassan Khadr Isa dan Mustafa Muhammad Balout, yang menyatukan darah dan nasib mereka dalam satu ikatan.

Hizbullah menggelar upacara megah untuk melepas dua pejuang syahidnya. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah mujahid mengucapkan sumpah setia, menekankan keteguhan di jalan pengorbanan dan memelihara wasiat yang tertulis dengan darah para syuhada.

Dalam pemandangan bersatu dan nasional, Tentara Lebanon juga mengadakan upacara peringatan untuk Sersan Ali Hasan Abdullah, menghormati pengorbanannya dalam membela tanah air dan martabat.

Dalam pidatonya, Ali Fayyad, anggota fraksi “Kesetiaan pada Perlawanan” di parlemen Lebanon, menyatakan: “Hari ini, darah murni tentara pemberani Lebanon, yang kami hargai kebijakan kepemimpinannya, bercampur dengan darah pejuang perlawanan yang gagah berani; pejuang yang menumpahkan nyawa mereka untuk membela tanah air, kebebasan, kemerdekaan, dan kedaulatannya.”

Ia menambahkan bahwa tiga syuhada tersebut gugur akibat pengkhianatan dan kejahatan musuh Zionis, yang menduduki tanah Lebanon, melanggar kedaulatan, menteror kaum muda, dan menghancurkan properti, desa, serta rumah-rumah rakyat. Musuh ini mengabaikan semua perjanjian, resolusi, dan hukum internasional, melampaui semua batas, menimbulkan korupsi dan kehancuran, lalu berusaha memaksakan syarat-syarat penyerahan dan kehinaan, termasuk pengosongan wilayah perbatasan dan perebutan sumber daya Lebanon.

Fayyad menegaskan: “Di hadapan jenazah pahlawan kita, dengan hormat dari darah mereka dan janji yang kita ikat melalui pengorbanan mereka, kami tegaskan: rezim ini tetap menjadi musuh penjajah dan kriminal, meski seluruh dunia mengakuinya. Musuh boleh terus membunuh dan menghancurkan, namun tidak akan pernah bisa menghapus hak kita untuk membela diri, tanah air, dan hak rakyat Lebanon untuk hidup aman, bebas, dan stabil.”

Ia menambahkan bahwa tujuan perlawanan melalui pengorbanan ini adalah mengusir Israel dari tanah Lebanon, menghentikan tindakan permusuhan terhadap rakyat dan desa, membebaskan tawanan, serta menegakkan hak atas rekonstruksi rumah dan sumber daya,

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha