Berita Hawzah – Ayatullah Alireza A‘rafi, Direktur Hawzah-hawzah Ilmiyah Iran, pada hari Kamis, 25 Desember 2025, dalam Kongres Peringatan 50 Tahun Wafat Ayatullah al-‘Uzma Sayyid Muhammad Hadi Milani yang diselenggarakan di Masyhad, menekankan peran abadi marja‘ besar tersebut dalam sejarah keilmuan, sosial, dan politik Syiah, seraya menguraikan berbagai dimensi kepribadiannya.
Penghormatan terhadap Ulama dan Tokoh Gerakan Islam
Direktur Hawzah-hawzah Ilmiyah Iran, dengan menyinggung kedudukan para ulama dalam pembentukan Gerakan Islam, menyatakan:
“Pertama-tama, kita harus mengenang Imam Khomeini (ra), para tokoh besar, dan para syuhada mulia yang menjadi penggerak utama gerakan agung ini. Seluruh gerakan penuh berkah hari ini berakar pada nahdlat ilahi tersebut, yang dimulai dengan peletakan fondasinya oleh Imam Khomeini (ra) dan terus berlanjut berkat bimbingan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam.”
Ia menambahkan, seraya menyampaikan salam hormat kepada ruh suci Ayatullah al-‘Uzma Milani (ra):
“Peringatan terhadap tokoh-tokoh semacam ini pada hakikatnya merupakan penghormatan terhadap identitas ilmiah, spiritual, dan historis hawzah-hawzah ilmiyah.”
Direktur Hawzah-hawzah Ilmiyah Iran menyatakan bahwa kepribadian Ayatullah Milani memiliki berbagai dimensi, yang diantaranya:
Kepribadian Internasional dan Kepedulian terhadap Persatuan Islam
Salah satu kepribadian Ayatullah Milani yang disinggung Ayatullah A‘rafi adalah dimensi internasional kepribadiannya dan mengatakan:
“Riwayat kehadiran beliau di Najaf dan Karbala serta jaringan ilmiahnya yang luas menunjukkan bahwa beliau adalah sosok lintas batas geografis.”
Ia menambahkan:
“Korespondensi, interaksi ilmiah, dan sikap-sikapnya di dunia Islam bahkan hingga Eropa, didasarkan pada persatuan Islam, dialog keagamaan, dan interaksi rasional, dengan tetap berpegang teguh pada prinsip fikih dan syariat. Sikap tegasnya terhadap rezim Zionis juga jelas dan tak terbantahkan.”
Dimensi Politik dan Revolusioner
Direktur Hawzah-hawzah Ilmiyah Iran itu mengatakan:
“Di antara para marja‘ besar Syiah, Ayatullah Milani memiliki kedudukan istimewa dalam pemikiran politik dan dukungan terhadap kebangkitan Imam Khomeini (ra).”
Ia menambahkan:
“Revolusi Islam telah mengubah dunia Islam dari sikap pasif dan tunduk menjadi tindakan, perlawanan aktif, dan produksi pemikiran. Ayatullah Milani termasuk marja‘ yang memahami pesan besar kebangkitan ini secara tepat dan memberikan dukungan nyata.”
Ayatullah A‘rafi menutup sambutannya dengan harapan bahwa Hawzah Ilmiyah Masyhad dan hawzah-hawzah lainnya, dengan meneladani perjalanan ilmiah dan praktis Ayatullah al-‘Uzma Milani, akan terus melanjutkan jalan bercahaya Revolusi Islam, serta para santri dan akademisi muda dapat berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita Revolusi Islam dan para syuhada mulia.
Sayyid Muhammad Hadi Huseini Milani (30 Juni 1895 M – 8 Agustus 1975 M) adalah seorang fakih dan ahli ushul fikih Syiah asal Iran. Milani termasuk salah satu marja‘ taklid besar pada masanya. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang menghidupkan kembali (penggagas kebangkitan) Hawzah Ilmiyah Khurasan.
Your Comment