Saturday 6 December 2025 - 23:52
Kajian Mahdawiyah (19) | Pencapaian Pemerintahan Imam Mahdi alaihissalam

Hawzah/ Pencapaian ( prestasi) pemerintahan Imam Mahdi alaihissalam sangat luar biasa dan mengagumkan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pencapaian ini menjawab dan memenuhi seluruh kebutuhan spiritual dan materi manusia yang telah Allah Swt titipkan dalam fitrahnya.

Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, serial kajian Mahdawiyah yang berjudul "Menuju Peradaban yang Ideal", yang kami sajikan ulasan ini untuk para cendekiawan terhormat, dengan tujuan menyebarkan ajaran dan pengetahuan seputar Imam Zaman Afs.

Tujuan-tujuan pemerintahan Imam Mahdi alaihissalam adalah tujuan yang nyata dan hakiki, yang berakar dalam kedalaman hati nurani manusia, yang selalu didambakan oleh semua orang. Seluruh programnya disusun berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah para Maksumin alaihimussalam, dan menjadi penjamin akan terlaksana di semua sektor. Oleh karena itu, prestasi revolusi besar ini sangat luar biasa dan mengagumkan. Secara ringkas, prestasi pemerintahan Imam Mahdi alaihissalam menjawab dan memenuhi seluruh kebutuhan spiritual dan materi manusia yang telah Allah Swt titipkan dalam fitrahnya.

Berikut ini, dengan merujuk pada riwayat-riwayat, kami akan menyebutkan beberapa dari pencapaian tersebut:

1. Keadilan Universal (Menyeluruh)

Dalam banyak riwayat, pencapaian paling penting dari kebangkitan dan revolusi Imam Mahdi 'alaihissalam adalah terpenuhinya dunia dengan keadilan dan persamaan hak. Di bawah pemerintahan Al-Qaim (Imam Mahdi) dari Keluarga Muhammad Saw, keadilan akan menjadi arus yang mengalir di semua lapisan masyarakat. Tidak akan ada satupun institusi atau kelompok, kecil atau besar, kecuali keadilan akan berkuasa di dalamnya, dan hubungan antarmanusia akan dibangun di atas dasar itu.

Imam Ja'far As-Shadiq 'alaihissalam bersabda mengenai hal ini:

{أَمَا وَ اَللَّهِ لَیَدْخُلَنَّ عَلَیْهِمْ عَدْلُهُ جَوْفَ بُیُوتِهِمْ كَمَا یَدْخُلُ اَلْحَرُّ وَ اَلْقُرُّ}

"Demi Allah, keadilannya pasti akan memasuki rumah-rumah manusia, sebagaimana panas dan dingin memasuki rumah-rumah." (Al-Ghaibah karya An-Nu'mani, jilid 1, hal. 296)

2. Berkembangnya Intelektual, Moral, dan Keimanan

Dalam riwayat-riwayat kita, ditegaskan tentang perkembangan intelektual, moral, dan keimanan masyarakat di bawah kedaulatan Imam Mahdi 'alaihis salām.

Imam Muhammad Al-Baqir 'alaihissalām bersabda:

{إِذَا قَامَ قَائِمُنَا وَضَعَ اَللَّهُ یَدَهُ عَلَی رُءُوسِ اَلْعِبَادِ فَجَمَعَ بِهَا عُقُولَهُمْ وَ كَمَلَتْ بِهِ أَحْلاَمُهُمْ}

"Ketika Qaim (Imam Mahdi) kami bangkit, Allah akan meletakkan tangan-Nya di atas kepala hamba-hamba-Nya, lalu mengumpulkan akal mereka (agar tidak mengikuti hawa nafsu dan berselisih) dan dengan demikian kecerdasan mereka menjadi sempurna." (Al-Kafi, jilid 1, hal. 25)

Perlu disebutkan bahwa semua kebaikan dan keindahan diperoleh setelah kesempurnaan akal manusia. Karena akal adalah nabi internal manusia. Jika akal berkuasa atas jasad dan jiwa, maka pikiran dan perbuatan manusia akan menuju pada kebaikan dan kebenaran, serta jalan penghambaan kepada Tuhan dan meraih kebahagiaan akan berjalan mulus.

3. Persatuan dan Solidaritas

Berdasarkan riwayat, populasi yang hidup di bawah kedaulatan global Imam Mahdi 'alaihis salām akan bersatu dan hidup rukun satu sama lain. Pada saat berdirinya pemerintahan Mahdawi, tidak akan ada tempat tersisa di hati hamba-hamba Allah untuk kebencian dan permusuhan terhadap satu sama lain.

Imam Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam bersabda mengenai hal ini:

{....وَلَوْ قَدْ قامَ قائمُنا... لَذَهَبْتِ الشَّحْناءُ، مِنْ قُلُوبِ الْعِبادِ...}


"Seandainya Qaim kami telah bangkit... niscaya akan lenyap kedengkian dari hati-hati hamba..." (Biharul Anwar, jilid 52, hal. 316)

Imam Ja'far As-Shadiq AS juga menggambarkan masa pemerintahan Imam Mahdi 'alaihissalam:

{... وَ یَجْمَعَ اَللَّهُ اَلْكَلِمَةَ وَ یُؤَلِّفَ بَیْنَ قُلُوبٍ مُخْتَلِفَةٍ...}

"[Di masa itu] Allah akan menyatukan perkataan semua orang, dan akan menciptakan keakraban di antara hati yang berbeda-beda..." (Kamaluddin, jilid 2, hal. 645)

4. Kesehatan Fisik dan Mental

Dalam pemerintahan mulia Mahdawi—yang merupakan era penegakan keadilan dan pemerintahan kebajikan serta keindahan, di mana hubungan dibangun atas dasar persaudaraan dan kesetaraan— maka, penyakit fisik dan mental manusia akan lenyap dan kekuatan fisik dan mental manusia akan menjadi kuat dan perkasa secara menakjubkan.

Imam Ali Zainal Abidin 'alaihissalam bersabda:

{إِذَا قَامَ الْقَائِمُ أَذْهَبَ اللَّهُ عَنْ كُلِّ مُؤْمِنٍ الْعَاهَةَ وَ رَدَّ إِلَیْهِ قُوَّتَهُ}

"Ketika Al-Qa'im (Imam Mahdi) bangkit, Allah akan menghilangkan penyakit dari setiap Mukmin dan mengembalikan kekuatannya kepada mereka."(Al-Ghaibah karya An-Nu'mani, jilid 1, hal. 317)

Dalam pemerintahan pemimpin agung tersebut, ilmu pengetahuan akan berkembang secara pesat dan maju, sehingga tidak ada lagi penyakit yang tidak dapa disembuhkan. Bidang kesehatan dan kedokteran akan mengalami kemajuan pesat, dan berkat keberadaan beliau, banyak orang sakit akan disembuhkan.

5. Kebaikan dan Keberkahan yang Melimpah

Salah satu pencapaian besar dari pemerintahan Al-Qaim dari Keluarga Muhammad 'Alaihimussalam adalah melimpahnya kebaikan dan keberkahan yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Di musim semi pemerintahannya, segala sesuatu akan menjadi hijau dan subur, serta mendapatkan semangat dan kehidupan. Langit menurunkan hujan, bumi menumbuhkan tanaman, dan keberkahan Ilahi melimpah ruah tak terhitung.

Imam Ja'far As-Shadiq 'alaihissalām bersabda:

{یَسُوقُ اللَّهُ تَعَالَی بِهِ بَرَكَاتِ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ فَیُنْزِلُ السَّمَاءُ قَطْرَهَا وَ یُخْرِجُ الْأَرْضُ بَذْرَهَا}

"Allah Ta'ala akan mengalirkan melalui dirinya (Imam Mahdi 'alaihissalam) keberkahan langit dan bumi. [Pada masa pemerintahannya] langit akan menurunkan hujan dan bumi akan mengeluarkan benihnya (tanamannya)." (Al-Ghaibah karya Syaikh Thusi, jilid 1, hal. 188)

6. Terhapusnya Kemiskinan

Ketika semua sumber daya bumi terungkap bagi Imam Mahdi 'alaihissalam, dan keberkahan langit dan bumi mengalir deras kepada manusia di zamannya serta dibagikan dengan adil, tidak akan ada lagi tempat bagi kemiskinan dan kesusahan. Umat manusia dalam pemerintahan Imam Mahdi AS akan terbebas selamanya dari cengkeraman kemiskinan dan kekurangan.

Di zamannya, hubungan ekonomi akan dibangun atas dasar persaudaraan dan kesetaraan. Prinsip mencari keuntungan dan kepentingan pribadi akan digantikan oleh perasaan belas kasihan, kepedulian, dan saling membantu dengan saudara seiman. Dalam keadaan ini, semua orang saling memandang sebagai anggota satu keluarga. Oleh karena itu, aroma persatuan dan kesatuan akan tercium di mana-mana.

Imam Muhammad Al-Baqir 'alaihissalam bersabda mengenai hal ini:

{وَ یُعْطِی اَلنَّاسَ عَطَایَا مَرَّتَیْنِ فِی اَلسَّنَةِ وَ یَرْزُقُهُمْ فِی اَلشَّهْرِ رِزْقَیْنِ وَ یُسَوِّی بَیْنَ اَلنَّاسِ حَتَّی لاَ تَرَی مُحْتَاجاً إِلَی اَلزَّكَاةِ}

"(Imam Mahdi 'alaihissalam) akan memberikan hadiah kepada manusia dua kali dalam setahun dan memberi mereka rezeki (kebutuhan hidup) dua kali dalam sebulan, dan ia akan berlaku adil (setara) di antara manusia sehingga [mereka menjadi begitu berkecukupan sehingga] engkau tidak akan melihat lagi orang yang membutuhkan zakat." (Biharul Anwar, jilid 52, hal. 390)

7. Kedaulatan Islam dan Kehancuran Kekafiran

Dalam tiga ayat Al-Qur'an, dijanjikan bahwa Allah Ta'ala akan menjadikan agama suci Islam mendunia:

{...هُوَالَّذی اَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدی وَ دِینِ الْحَقِّ لِیظْهِرَهُ عَلَی الدِّینِ کُلِّهِ}

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama,..." (QS. At-Taubah: 33; QS. Al-Fath: 28; dan QS. Ash-Shaff: 9)

Tidak diragukan lagi bahwa janji Allah Swt pasti benar dan tidak mungkin gagal, sebagaimana firman-Nya:

{اِنَّ اللّهَ لایخْلِفُ الْمیعادَ}

"Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji." (QS. Ali 'Imran: 9)

Namun, jelas bahwa meskipun terdapat semua perjuangan dan upaya tak kenal lelah dari Nabi shallallāhu 'alaihi wa ālihi dan Auliyā' Allāh (Para Kekasih Allah) 'alaihim as-salām, peristiwa yang diberkati ini belum terjadi sepenuhnya hingga kini, dan semua Muslim berharap masa ini akan segera tiba.

Oleh karena itu, di bawah naungan kedaulatan Wali (Pemimpin) Tuhan itu, seruan "Ashhadu an la Ilaha illallah"—yang merupakan panji Tauhid (Keesaan Allah)—dan seruan "Ashhadu anna Muḥammadan Rasulullah"—yang merupakan bendera Islam—akan menyebar ke mana-mana, dan tidak akan ada lagi jejak syirik (kemusyrikan) dan kufur (kekafiran) yang tersisa.

8. Keamanan dan Kenyamanan yang menyeluruh

Dalam pemerintahan Imam Mahdi 'alaihissalam — yang merupakan era meluasnya segala kebaikan di semua aspek kehidupan — keamanan, yang merupakan salah satu nikmat Allah Swt terbesar dan impian tertinggi manusia, akan terwujud.

Imam Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam bersabda dalam hal ini:

{وَ لَوْ قَدْ قَامَ قَائِمُنَا ... لَذَهَبَتِ الشَّحْنَاءُ مِنْ قُلُوبِ الْعِبَادِ وَ اصْطَلَحَتِ السِّبَاعُ وَ الْبَهَائِمُ حَتَّی تَمْشِیَ الْمَرْأَةُ بَیْنَ الْعِرَاقِ إِلَی الشَّامِ لَا تَضَعُ قَدَمَیْهَا إِلَّا عَلَی النَّبَاتِ وَ عَلَی رَأْسِهَا زِینَتُهَا لَا یُهَیِّجُهَا سَبُعٌ وَ لَا تَخَافُهُ}

"Seandainya Qaim (Imam Mahdi) kami telah bangkit... niscaya kedengkian akan lenyap dari hati para hamba, dan binatang buas serta ternak akan berdamai. Sehingga seorang wanita bisa berjalan dari Irak ke Syam , dan kakinya tidak menapak kecuali di atas tanaman hijau, dengan perhiasannya di kepala, tanpa diganggu oleh binatang buas mana pun dan dia tidak takut akan sesuatu pun." (Al-Khishal, jilid 2, hal. 626)

9. Tersebarluasnya Ilmu Pengetahuan

Pada masa pemerintahan Imam Mahdi 'alaihissalam, banyak rahasia ilmiah dalam ilmu-ilmu Islam dan humaniora akan terungkap, dan ilmu pengetahuan manusia akan berkembang dengan cara yang tak terbayangkan.

Imam Ja'far As-Shadiq 'alaihissalām bersabda mengenai hal ini:

{اَلْعِلْمُ سَبْعَةٌ وَ عِشْرُونَ حَرْفاً فَجَمِیعُ مَا جَاءَتْ بِهِ اَلرُّسُلُ حَرْفَانِ فَلَمْ یَعْرِفِ اَلنَّاسُ حَتَّی اَلْیَوْمِ غَیْرَ اَلْحَرْفَیْنِ فَإِذَا قَامَ قَائِمُنَا أَخْرَجَ اَلْخَمْسَةَ وَ اَلْعِشْرِینَ حَرْفاً فَبَثَّهَا فِی اَلنَّاسِ وَ ضَمَّ إِلَیْهَا اَلْحَرْفَیْنِ حَتَّی یَبُثَّهَا سَبْعَةً وَ عِشْرِینَ حَرْفاً}


"Ilmu pengetahuan ada dua puluh tujuh bagian (harf), dan semua yang dibawa oleh para Rasul hanyalah dua bagiannya. Masyarakat hingga hari ini tidak mengetahui selain dua bagian itu. Maka, ketika Qa'im (Imam Mahdi) kami bangkit, ia akan mengeluarkan dua puluh lima bagian lainnya, lalu menyebarkannya di antara masyarakat, dan menyatukannya dengan dua bagian sebelumnya, sehingga ia akan menyebarkan kedua puluh tujuh bagian itu." (Biharul Anwar, jilid 52, hal. 336)

Pembahasan ini masih berlanjut...

Sumber: Diambil dari buku "Negīn-e Āfarīnish" (Permata Ciptaan), dengan sedikit perubahan.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha