Friday 28 November 2025 - 09:33
Hikmah Sahifah Sajjadiyyah | Ya Allah! Pandanglah Aku dengan Tatapan Cinta dan Kasih Sayang-Mu

Hawzah/ Sesungguhnya, para pencinta di dunia ini, harus belajar di madrasah cinta Imam Ali Zainal Abidin 'alaihissalam, agar diri meraka terhiasi dengan warna dan aroma Ilahi, yaitu cinta sejati—sebuah cinta yang membuat semua cinta lainnya memudar karenanya.

Berita Hawzah– Imam Ali Zainal Abidin 'alaihissalam dalam Sahifah Sajjadiyah memohon kepada Allah Swt:

¹{وَ انْظُرْ إِلَیَّ وَ انْظُرْ لِی فِی جَمِیعِ أُمُورِی فَإِنَّکَ إِنْ وَکَلْتَنِی إِلَی نَفْسِی عَجَزْتُ عَنْهَا}

"Dan pandanglah aku, dan awasilah segala urusanku. Karena sesungguhnya jika Engkau menyerahkanku kepada diriku sendiri, niscaya aku akan gagal (menjalankannya)."

Penjelasan:

Untuk lebih memahami ucapan Imam Sajjad 'alaihissalam, marilah kita merujuk pada Munajat al-Muhibbin (Doa Para Pecinta). Sebagaimana beliau dalam doa ini memohon kepada Allah SWT:

{وَامْنُنْ بِالنَّظَرِ إِلَیْکَ عَلَیَّ، وَانْظُرْ بِعَیْنِ الْوُدِّ وَالْعَطْفِ إِلَیَّ، وَلَا تَصْرِفْ عَنِّی وَجْهَکَ}

"Dan anugerahkanlah kepadaku karunia untuk memandang [keindahan] Wujud-Mu, Dan pandanglah aku dengan mata kasih sayang dan kelembutan, Dan janganlah Engkau palingkan Wajah-Mu dariku."

Sungguh, kalimat-kalimat ini indah dan menawan.

"Ya Allah! Jadikanlah aku mampu untuk memandang-Mu, dan Engkau juga senantiasa memandangku dengan pandangan-Mu yang penuh cinta dan kasih sayang, serta jangan sekalipun berpaling dariku. Karena, jika sejenak Engkau menghalangiku dari pandangan-Mu yang penuh kelembutan dan kasih sayang, dan Engkau menyerahkanku kepada diriku sendiri, niscaya aku akan menjadi lemah dan tak berdaya."

Sungguh, para pecinta dan setiap orang yang mengklaim dirinya memiliki cinta dan kasih sayang di dunia ini, harus belajar di madrasah cinta Imam Ali Sajjad 'alaihissalam untuk menghiasi dan mewarnai diri mereka dengan warna dan wewangian Ilahi, yaitu cinta sejati. Cinta yang, dengan kehadirannya, semua cinta lainnya akan memudar.

Namun, kita juga dapat melihat ucapan Imam Sajjad 'alaihissalam ini dari sudut pandang lain. Ketika kita memohon kepada Allah Swt agar Dia senantiasa memandang kita dan tidak mengalihkan pandangan-Nya dari kita, ini berarti kita harus senantiasa berada di hadapan-Nya yang suci dan tidak terpisah dari pengawasan-Nya walau sesaat. Oleh karena itu, kita harus menjaga adab sebagai seorang hamba dan menunjukkan diri kita pantas dan layak untuk dipandang oleh-Nya. Jangan sampai ada perkataan atau perbuatan yang keluar dari kita yang menyebabkan teralihnya pandangan penuh kasih sayang dari Sang Maha Dicinta dan Kekasih Sejati itu dari diri kita.

Catatan Kaki:

1. Doa ke-22 (Shahifah Sajjadiyah).

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha