Monday 24 November 2025 - 09:03
Pidato Sayyidah Fathimah (as) | Aku Adalah Putri Nabi Saw Kalian!

Hawzah/ Sayyidah Fathimah Az-Zahra salāmullāh 'alaihā memiliki kepedulian dan kasih sayang yang sama dengan Nabi Muhammad Saw. Beliau merasa terbebani dengan penderitaan dan ketersesatan umat pasca wafatnya Nabi Saw. Ucapan beliau bukanlah sekadar keluhan, melainkan didasari oleh cinta dan kebaikan; agar masyarakat tersadar dan kembali ke jalan kebenaran.

Berita Hawzah– Bertepatan dengan "Ayyamul Fathimiyyah" (Hari-hari Kesyahidan Sayyidah Fathimah), kami persembahkan kepada Anda, para cendekiawan, kutipan pilihan dari pernyataan mendiang Ayatullah Mishbah Yazdi mengenai Khotbah Fadak Sayyidah Fathimah Az-Zahra salamullah 'alaiha.

Sayangnya, motivasi yang dimiliki Sayyidah Fathimah Az-Zahra salāmullāh'alaihā dalam menyampaikan pidato- pidatonya belum sepenuhnya dipahami oleh umat dan masyarakat (pada saat itu), bahkan juga di antara sahabat dan kerabat terdekat beliau. Tujuan dan motivasi Sayidah Zahra 'alaihassalam dalam menyampaikan pidato tersebut, sama seperti motivasi dan misi yang dimiliki Rasulullah SAW dalam menyampaikan risalah Ilahi.

Sebagaimana Rasulullah Saw memiliki rasa belas kasih dan kepedulian yang amat mendalam terhadap nasib umat-Nya dan beliau akan merasa sedih ketika melihat orang-orang keluar dari jalan hidayah, sehingga mereka tidak dapat mencapai kebahagiaan sejati, serta mereka tidak mengenali jalan kebenaran dan melangkah tanpa alasan di jalur kebatilan dan penyimpangan—sebuah jalur yang akan menjerat mereka dalam siksaan abadi— Sayyidah Fathimah Az-Zahra salāmullāh 'alaihā pun memiliki perasaan dan motivasi yang serupa.

Di awal pidatonya, beliau secara tepat merujuk pada karakteristik Nabi Saw ini dan berkata: " Aku adalah Puteri Nabi Saw Kalian!." Dengan pernyataan ini, beliau [Fathimah] ingin menjelaskan bahwa jika beliau berbicara kepada umat dan masyarakat, itu didasari oleh rasa kasih sayang dan kepedulian, bukan karena adanya kepentingan pribadi atau menimbulkan permusuhan. Maksud beliau adalah agar masyarakat tidak tersesat, menemukan jalan kebenaran, dan mencapai kebahagiaan dunia serta akhirat.

Dalam kesempatan yang sama, Sayyidah Fathimah Az-Zahra salāmullāh 'alaihā di awal khutbahnya membacakan sebuah ayat suci Al-Qur'an yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad Saw:

{لَقَدْ جَاءَکُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِکُمْ عَزِیزٌ عَلَیْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِیصٌ عَلَیْکُم بِالْمُؤْمِنِینَ رَؤُوفٌ رَّحِیمٌ}

"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (QS. At-Tawbah [9]: 128)

Dengan membacakan ayat ini, pada hakikatnya, beliau (Sayyidah Fathimah) menjelaskan dasar dan motivasi dari pidatonya, dan menunjukkan bahwa jiwa kasih sayang dan kebaikan hati Nabi Muhammad Saw juga mengalir dalam diri beliau.

Tujuan beliau hanyalah membimbing, menyadarkan, dan mengantarkan umat kepada kebahagiaan sejati (dunia dan akhirat).

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha