Monday 17 November 2025 - 21:36
Maduro: Membela Palestina adalah Tugas Sejarah dan Amanah Suci

Hawzah/ Pada peringatan hari deklarasi kemerdekaan Palestina, Presiden Venezuela menegaskan dukungan “tetap dan historis” Caracas terhadap perjuangan Palestina, dan menyatakan bahwa tanpa ditegakkannya keadilan atas kejahatan Israel di Gaza, perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tidak akan terwujud.

Berita Hawzah – Nicolas Maduro, Presiden Venezuela, dalam peringatan ke-37 tahun deklarasi kemerdekaan Palestina, menegaskan dalam sebuah pesan resmi tentang “komitmen historis” dan “dukungan tak tergoyahkan” negaranya terhadap rakyat Palestina. Ia menyatakan bahwa isu Palestina bukanlah sekadar persoalan politik, melainkan “sebuah tanggung jawab suci dan suara hati nurani yang membangkitkan bagi seluruh bangsa yang merdeka di dunia.”

Maduro, dengan menyinggung dekade-dekade penjajahan, blokade, dan “terorisme negara” terhadap rakyat Palestina, menyatakan bahwa bangsa Palestina berhak hidup dalam kedamaian dan mendirikan negara merdeka mereka sendiri. Ia menambahkan, “Kami akan terus menempuh jalan ini hingga hari pembebasan penuh Palestina tiba, hari yang akan tercatat dalam sejarah sebagai kemenangan martabat kemanusiaan.”

Presiden Venezuela dengan tegas mengutuk kejahatan Israel di Gaza dan menegaskan bahwa perdamaian sejati hanya akan terwujud jika komunitas internasional meminta pertanggungjawaban Israel atas “kejahatan dan tindakan genosida” yang dilakukannya. Ia juga mengkritik kelambanan sejumlah negara dan menyatakan bahwa “kekuatan opini publik” dapat menghentikan siklus pembantaian dan “pertunjukan perdamaian semu” rezim Zionis.

Maduro menambahkan bahwa penegakan keadilan akan membuka jalan bagi rekonstruksi Gaza, dan menyatakan bahwa Venezuela dengan suara lantang menuntut keadilan atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel.

Dalam kaitan ini, Ivan Gil, Menteri Luar Negeri Venezuela, dalam pernyataan terpisah menyampaikan bahwa rakyat Palestina telah menjadi korban “penjajahan, diskriminasi struktural, dan apartheid” selama lebih dari 75 tahun. Ia menyebut tindakan rezim Zionis sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, serta menegaskan kembali dukungan mendalam dan kokoh Venezuela terhadap negara dan rakyat Palestina.

Menurut laporan ini, Dewan Nasional Palestina yang berafiliasi dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1988 di Aljazair mendeklarasikan pembentukan negara Palestina merdeka, sebuah pernyataan yang didasarkan pada resolusi 242 dan 338 PBB serta tuntutan penarikan penuh pasukan pendudukan.

Kini, setelah 37 tahun berlalu sejak deklarasi tersebut, isu Palestina tetap menjadi salah satu tuntutan paling abadi dari berbagai bangsa, dan rakyat Palestina terus menegaskan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha