Berita Hawzah– Hujjatul Islam wal Muslimin Taqwa'i—seorang Ustadz di Hawzah Ilmiah— dalam kajian akhlak, Beliau menekankan pentingnya perencanaan (tadbir), usaha, dan ibadah, lalu berkata: "Allah Swt telah membuka lebar jalan menuju kesempurnaan bagi seluruh umat manusia. Bahkan, kemungkinan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi dari para nabi 'alaihissalam pun tersedia bagi manusia. Luqmanul Hakim bukanlah seorang Nabi, namun kedudukan beliau lebih tinggi daripada Nabi di masanya."
Beliau (Hujjatul Islam wal Muslimin Taqva'i) melanjutkan: "Jalan (menuju kesempurnaan) selalu terbuka dan tidak ada batasan dari sisi Tuhan untuk bergerak di jalur kamāl (kesempurnaan). Allah Swt yang tak terbatas kasih sayang dan rahmat-Nya, selalu membuka jalan kepada manusia yang ingin bergerak dan berjalan di jalan para syahid, para pecinta kebenaran dan para orang shaleh.
Ustadz hawzah ini menyebutkan contoh-contoh praktis pengorbanan dan perlawanan dalam sejarah kontemporer: "Syahid Haji Qasem Sulaimani dan Syahid Haji zadeh adalah contoh manusia unggul yang dengan jiwa dan tindakan mereka membersihkan kawasan (dari ancaman musuh) dan menundukkan musuh. Individu-individu ini menunjukkan kepada kita betapa tinggi martabat yang dapat dicapai oleh manusia."
Hujjatul Islam wal Muslimin Taqwa'i juga menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang berkompeten dan berintegritas, beliau menyatakan: "Para pemimpin itu harus memiliki rekam jejak kerja nyata dan kemampuan untuk memecahkan segala masalah masyarakat. Orang-orang seperti Hajizadeh, yang telah memberikan kontribusi nyata, adalah contoh teladan dari para elite yang dapat menjamin kemajuan negara. Masyarakat harus belajar dari pengalaman para elite, berkonsultasi, dan menempuh jalan yang benar dengan bijak."
Kemudian beliau melanjutkan tentang pentingnya perencanaan yang matang dalam ibadah dan kehidupan pribadi: "Kebaikan hidup terletak pada perencanaan yang bijak. Setiap pekerjaan memiliki metode dan caranya sendiri, dan manusia harus memilih jalan yang benar dengan perencanaan, merenung, dan berunding. Ibadah juga harus dilakukan dengan perencanaan agar berdampak. Ibadah tanpa perencanaan dan pemahaman adalah tidak sempurna."
Guru hawzah ini menekankan pentingnya shalat, zikir, dan munajat: "Shalat, Munajat, dan Doa Ziarah adalah sarana yang dapat membuka kesulitan dan kerumitan masalah di jiwa dan kehidupan manusia. Zikir dan ibadah harus dilakukan dengan metode, ketenangan, dan pemahaman agar cahaya Allah Swt terpancar di dalam hati manusia."
Beliau menambahkan: "Jiwa manusia menjadi lembut dengan tangisan dan menjalin hubungan dengan Ahlulbait, dan kelembutan ini mendorong kemajuan di jalan kesempurnaan. Jiwa yang lembut bagai kapal yang berlayar, mampu menempuh perjalanan yang sulit. Jika ibadah dan usaha tidak disertai dengan perencanaan, maka tidak akan membuahkan hasil."
Hujjatul Islam wal Muslimin Taqwa'i juga menyebutkan peran muhasabah (introspeksi diri) dan muraqabah (mawas diri) dalam ibadah: "Usaha tanpa perencanaan dan perhitungan serta introspeksi diri tidak akan membuahkan hasil. Menjaga hak sesama, akhlak dalam keluarga, dan melayani masyarakat adalah syarat dan kunci kesuksesan dan keberhasilan. Manusia harus menempuh jalan yang benar dengan merenung, eksperimen, dan metode yang tepat untuk mencapai kesuksesan dan kesempurnaan.
Beliau kemudian menyinggung kedudukan sistem Republik Islam Iran, dan menyatakan: "Sistem ini, dengan keberadaan Pemimpin Tertinggi Revolusi dan para elit yang berkomitmen, merupakan teladan bagi keberanian dan perlawanan dalam menghadapi kekuatan-kekuatan global. Iran, melalui kekuatan orang-orang yang taat beragama, Garda Revolusi (Sepāh), Basīj, dan Angkatan Darat (Artesh), telah mampu melawan ancaman-ancaman global dan menjadi model bagi negara-negara lain."
Ustadz hawzah ini juga menyoroti pentingnya pertumbuhan ilmiah dan keunggulan di hawzah ilmiah dan pusat-pusat penelitian negara: "Para elit dari hawzah dan universitas di negara ini, melalui usaha, perencanaan yang matang, dan pengalaman, telah berhasil meraih kesuksesan di tingkat nasional dan internasional. Untuk mencapai posisi ini, diperlukan studi, perencanaan strategis, dan tindakan dengan metode yang tepat.
Beliau lebih lanjut menekankan peran perencanaan dalam kehidupan pribadi individu: "Setiap urusan, baik kehidupan pribadi, mengelola negara, maupun ibadah dan berdoa, memerlukan perencanaan, metode, dan kebijaksanaan. Jalan Allah Swt selalu terbuka, dan siapa pun yang bertindak dengan bijaksana akan berhasil dan sukses. Ibadah, shalat, dan zikir yang disertai dengan perencanaan akan menerangi kehidupan manusia dan membuka jalan (menuju kepada kesempurnaan)."
Hujjatul Islam wal Muslimin Taqwa'i berkata: "Ibadah, shalat, doa, kehidupan berumah tangga, melayani masyarakat, dan pengelolaan urusan semuanya membutuhkan pemikiran, konsultasi, dan perencanaan. Jika jalan yang salah dipilih, bahkan sepuluh tahun usaha pun akan sia-sia. Oleh karena itu, kebaikan hidup dan jalan menuju kesuksesan terletak pada kebijaksanaan dan melangkah dengan cahaya Allah Swt."
Your Comment