Wednesday 5 November 2025 - 12:23
Akhlak Hidup | Apa sebab Tinta Para Ulama Lebih Diutamakan Daripada Darah Para Syuhada?

Hawzah/ Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam. memandang ilmu sebagai warisan yang sangat berharga; dan tentu saja, warisan ini tidak dapat dibandingkan dengan hal lainnya dalam Islam.

Berita Hawzah- Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam mengenai nilai ilmu dalam Nahjul Balaghah bersabda:

¹{الْعِلْمُ وِرَاثَةٌ کَرِیمَةٌ}

"Ilmu merupakan warisan yang mulia dan berharga."

Uraian:

Dapat dikatakan bahwa perhatian dan penekanan khusus yang diberikan Islam terhadap ilmu dan menuntut ilmu tidak ditemukan pada masalah dan topik lainnya.

Alasan untuk hal ini dapat disimpulkan dalam poin berikut: "Lawan dari ilmu adalah kebodohan (jahl); dan kebodohan adalah sumber segala penyimpangan."

Senjata yang menjauhkan manusia dari kebodohan dan menuntunnya kepada perintah-perintah Ilahi adalah ilmu dan makrifat. Jika kita tidak menghiasi diri dengan ilmu dan makrifat ini, akan membuat kita jadi bahan permainan dan alat bagi pemikiran orang-orang yang bodoh; karena tidak ada lagi kehendak yang kuat. Kehendak yang kuat adalah hasil dari pemerolehan ilmu dan makrifat.

1.Melangkah di Atas Sayap Malaikat

Di dalam riwayat yang sangat mendalam, Rasulullah Saw bersabda:

²{إِنَّ اَلْمَلاَئِکَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ اَلْعِلْمِ حَتَّی یَطَأَ عَلَیْهَا رِضًا بِهِ}

"Sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayap-sayap mereka bagi penuntut ilmu, karena ridha dengan apa yang dia cari (ilmu tersebut), sehingga ia (penuntut ilmu) berjalan di atasnya."


2.Keutamaan Orang Berilmu atas Ahli Ibadah

Rasulullah Saw dalam riwayat lain bersabda:

³{إِنَّ فَضْلَ اَلْعَالِمِ عَلَی اَلْعَابِدِ کَفَضْلِ اَلشَّمْسِ عَلَی اَلْکَوَاکِبِ}

"Sesungguhnya keutamaan (kelebihan) orang berilmu (al-'ālim) atas ahli ibadah (al-'ābid) adalah seperti keutamaan (cahaya) matahari atas bintang-bintang."

3.Perbandingan Satu Jam Diskusi Ilmiah dengan Dua Belas Ribu Kali Khatam Al-Qur'an

Rasulullah Saw dalam sebuah nasihat kepada Abu Dzar bersabda:

⁴{یَا أَبَا ذَرٍّ اَلْجُلُوسُ سَاعَةً عِنْدَ مُذَاکَرَةِ اَلْعِلْمِ أَحَبُّ إِلَیَّ مِنْ قِرَاءَةِ اَلْقُرْآنِ کُلِّهِ اِثْنَیْ عَشَرَ أَلْفَ مَرَّةٍ}

"Wahai Abu Dzarr, duduk satu jam di majelis pembahasan ilmu (mudzākarah al-'ilm) adalah lebih Aku cintai daripada membaca seluruh Al-Qur'an sebanyak dua belas ribu kali."


4. Keutamaan Tinta Ulama Dibanding Darah Syuhada

Dan Nabi Muhammad Saw juga bersabda:

⁵{إِذَا کَانَ یَوْمُ اَلْقِیَامَةِ وُزِنَ مِدَادُ اَلْعُلَمَاءِ بِدِمَاءِ اَلشُّهَدَاءِ، فَیُرَجَّحُ مِدَادُ اَلْعُلَمَاءِ عَلَی دِمَاءِ اَلشُّهَدَاءِ}

"Apabila telah tiba Hari Kiamat, tinta para ulama akan ditimbang dengan darah para syuhada. Maka, tinta para ulama itu lebih berat daripada darah para syuhada."

Dan masih banyak lagi riwayat lain yang menunjukkan keutamaan ilmu dan menuntut ilmu.

Pertanyaan:
Bagaimana mungkin tinta para ulama lebih unggul daripada darah para syuhada yang telah mengorbankan seluruh yang dimiliki mereka dan menyerahkannya di jalan Allah Swt?!, Pertanyaan ini ditanyakan kepada Imam Ma'shum (Imam yang terbebas dari dosa). Beliau menjawab:

"Seseorang yang pergi berjihad adalah orang yang menjaga perbatasan negara Islam. Hal ini mencegah musuh-musuh memasuki negara Islam, serta melakukan penyerangan terhadap harta, jiwa, dan kehormatan umat Muslim. Jika ia tidak melakukan hal itu, maka tanah kaum Muslimin akan jatuh ke tangan orang-orang kafir, harta benda mereka akan direbut, dan kehormatan mereka akan terancam. Jihad tidak memiliki hasil yang lebih tinggi dari ini. Sedangkan,, orang-orang yang menuntut ilmu, mereka menjaga perbatasan hati-Nya agar musuh dan setan tidak dapat masuk ke dalam hati seorang mukmin, menghancurkan, dan merampas imannya. Ketika musuh menyerang dan merampas harta bendanya, ia hanya mengalami kerugian duniawi, yang hal itu akan diganti oleh Allah Swt di akhirat. Bahkan jika ia terbunuh pun, ia hanya kehilangan beberapa hari kehidupan di dunianya, dan Allah Swt akan memberinya kehidupan abadi di akhirat. Tapi, jika iman seseorang dirampas, apa yang tersisa untuknya?, Siksa abadi!"⁶.

Oleh karena itu, hal ini sesuai dengan makna sabda Imam Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam, "Ilmu pengetahuan adalah warisan yang sangat berharga."

"Jika pohonmu berbuah pengetahuan (ilmu), Engkau akan menundukkan roda (langit) nilakandi."⁷ Maknanya: "Jika dirimu berlimpah dengan ilmu dan hikmah, maka engkau akan mencapai ketinggian yang melebihi langit (kekuasaan, takdir, dan segala kesulitan)."


Catatan Kaki:

1. Nahj al-Balaghah, Hikmah no. 5.
2. Bihar al-Anwar, jilid 1, halaman 177.
3. Bihar al-Anwar, jilid 2, halaman 19.
4. Jami' al-Akhbar, jilid 1, halaman 37.
5. Al-Amali karya Syaikh Thusi, jilid 1, halaman 521.
6. Ayatullah Mishbah Yazdi, Hauzah Ilmiah Delhi, Jamiah Ahlulbait (as), Jumat, 4 Mehr 1382 HS (26 September 2003 M).
7. Naser Khosrow.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha