Monday 27 October 2025 - 08:54
Kajian Mahdawiyah (6) | Penetapan Imam Hanya dari Allah SWT

Hawzah/ Penguasa mutlak atas segala sesuatu adalah Allah, dan semua harus hanya menaati-Nya. Oleh karena itu, sudah jelas bahwa kedaulatan ini dapat diberikan oleh Allah kepada siapa pun—sesuai dengan kelayakan dan kemaslahatan. Maka, sebagaimana Nabi dipilih oleh Allah, Imam juga memperoleh wewenang atas manusia melalui pelantikan Ilahi.

Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, dalam rangkaian diskusi Mahdawiyah dengan judul "Menuju Masyarakat yang Ideal". Kajian ini ditujukan kepada Anda, para cendekiawan terhormat, dengan tujuan menyebarkan ajaran dan pengetahuan seputar Imam Zaman Afs.

Dari perspektif Syiah, Imam dan penerus Nabi hanya ditetapkan berdasarkan perintah dan pilihan Allah SWT, dan Nabi-lah yang memperkenalkan Imam atau penerus setelahnya kepada ummat. Oleh karena itu, tidak ada individu atau kelompok yang berhak mencampuri urusan (penetepan) ini.

Kebutuhan Penetapan Imam oleh Allah SWT memiliki beberapa alasan, di antaranya:

1. Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an, penguasa mutlak atas segala sesuatu adalah Allah, dan semua harus hanya menaati-Nya. Sudah jelas bahwa kedaulatan ini dapat diberikan oleh Allah kepada siapa pun—sesuai dengan kelayakan dan kemaslahatan. Oleh karena itu, sebagaimana Nabi dipilih oleh Allah Ta'ala, Imam juga memperoleh wewenang atas manusia melalui penentuan Ilahi.

2. Sebelumnya, kami telah menyebutkan sifat-sifat untuk seorang Imam seperti kemaksuman ('ismah), ilmu, dan lain-lainnya. Jelas bahwa menemukan dan mengenali seseorang yang memiliki sifat-sifat ini—yang berada di tingkat tertinggi—hanya bisa dilakukan oleh Allah Ta'ala, yang Maha Mengetahui dhahir dan batin manusia.

Sebagaimana Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim (as):

إِنِّی جَاعِلُکَ لِلنَّاسِ إِمَامًا

"Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia" (Surah Al-Baqarah, Ayat 124).

Begitu juga kepada nabi Adam as, berfirman:

إِنِّی جَاعِل فِی ٱلأَرۡضِ خَلِیفَةً

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" (Surah Al-Baqarah, Ayat 30).

Allah berfirman juga kepada nabi Daud as:

یَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاکَ خَلِیفَةً فِی الْأَرْضِ فَاحْکُمْ بَیْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ

"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil" (Surah Shad, Ayat 26).

Dan begitu juga, kepada nabi Muhammad SAW, berfirman:

یَا أَیُّهَا النَّبِیُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاکَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِیرًا

"Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan" (Surah Al-Ahzab, Ayat 45).

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً یَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَکَانُوا بِآیَاتِنَا یُوقِنُونَ

"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami" (Surah As-Sajdah, Ayat 24).

Berdasarkan ini, penentuan pemimpin, imam, dan pembimbing umat adalah hak prerogatif Allah SWT. Pernyataan Komprehensif dan Indah dari Imam Ali Ridha as. Imam Ali Ridha as mengenai kedudukan Imam dan karakteristiknya bersabda sebagai berikut:

هَلْ یَعْرِفُونَ قَدْرَ الْإِمَامَةِ وَ مَحَلَّهَا مِنَ الْأُمَّةِ فَیَجُوزَ فِیهَا اخْتِیَارُهُمْ إِنَّ الْإِمَامَةَ أَجَلُّ قَدْراً وَ أَعْظَمُ شَأْناً وَ أَعْلَی مَکَاناً وَ أَمْنَعُ جَانِباً وَ أَبْعَدُ غَوْراً مِنْ أَنْ یَبْلُغَهَا النَّاسُ بِعُقُولِهِمْ أَوْ یَنَالُوهَا بِآرَائِهِمْ أَوْ یُقِیمُوا إِمَاماً بِاخْتِیَارِهِمْ

"Apakah umat mengetahui kedudukan dan posisi Imamah (kepemimpinan ilahi) di antara mereka, sehingga layak untuk diserahkan kepada pilihan dan penunjukan mereka? Sesungguhnya Imamat, nilainya lebih tinggi, martabatnya lebih agung, kedudukannya lebih mulia, tempatnya lebih kokoh, dan kedalamannya lebih jauh daripada yang dapat dicapai oleh manusia dengan akal mereka, atau diperoleh dengan pandangan mereka, atau mereka mengangkat seorang Imam melalui pilihan mereka."

إِنَّ الْإِمَامَةَ أُسُّ الْإِسْلَامِ النَّامِی وَ فَرْعُهُ السَّامِی بِالْإِمَامِ تَمَامُ الصَّلَاةِ وَ الزَّکَاةِ وَ الصِّیَامِ وَ الْحَجِّ وَ الْجِهَادِ وَ تَوْفِیرُ الْفَیْ‌ءِ وَ الصَّدَقَاتِ وَ إِمْضَاءُ الْحُدُودِ وَ الْأَحْکَامِ وَ مَنْعُ الثُّغُورِ وَ الْأَطْرَافِ الْإِمَامُ یُحِلُّ حَلَالَ اللَّهِ وَ یُحَرِّمُ حَرَامَ اللَّهِ وَ یُقِیمُ حُدُودَ اللَّهِ وَ یَذُبُّ عَنْ دِینِ اللَّهِ وَ یَدْعُو إِلَی سَبِیلِ رَبِّهِ‌ بِالْحِکْمَةِ وَ الْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَ الْحُجَّةِ الْبَالِغَةِ

"Sesungguhnya Imamah adalah akar Islam yang tumbuh subur dan cabangnya yang menjulang tinggi. Dengan perantara Imamlah ,sempurnalah shalat, zakat, puasa, haji, dan jihad, serta bertambahnya ghanimah (harta rampasan perang) dan sedekah, terlaksananya hudud (sanksi-sanksi syariat) dan hukum-hukum syari'at, dan menjaga perbatasan dan wilayah. Imam-lah yang menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya, menegakkan hukum-hukum Allah, mempertahankan agama Allah ta'ala, dan mengajak manusia ke jalan Tuhannya dengan hikmah, nasihat yang baik, dan hujjah (bukti) yang meyakinkan."

الْإِمَامُ وَاحِدُ دَهْرِهِ لَا یُدَانِیهِ أَحَدٌ وَ لَا یُعَادِلُهُ عَالِمٌ وَ لَا یُوجَدُ مِنْهُ بَدَلٌ وَ لَا لَهُ مِثْلٌ وَ لَا نَظِیرٌ مَخْصُوصٌ بِالْفَضْلِ کُلِّهِ مِنْ غَیْرِ طَلَبٍ مِنْهُ لَهُ وَ لَا اکْتِسَابٍ بَلِ اخْتِصَاصٌ مِنَ الْمُفْضِلِ الْوَهَّابِ فَمَنْ ذَا الَّذِی یَبْلُغُ مَعْرِفَةَ الْإِمَامِ أَوْ یُمْکِنُهُ اخْتِیَارُهُ... .

"Imam adalah satu-satunya (pribadi terkemuka) pada zamannya. Tiada seorang pun yang dapat menyainginya, tiada seorang alim pun yang setara dengannya, tiada pengganti baginya, dan tiada yang serupa atau sebanding dengannya. Ia dikhususkan dengan seluruh keutamaan, tanpa usaha darinya untuk meraihnya dan tanpa upaya memperolehnya, melainkan itu adalah pengkhususan (keistimewaan) yang diberikan oleh Dzat yang Maha Memberi Keutamaan, Sang Pemberi anugerah (Al-Wahhab).. Maka, siapakah yang dapat mencapai pengetahuan (yang sempurna) tentang Imam, atau memungkinkan baginya untuk memilihnya...?."

pembahasan ini masih berlanjut...

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha