Berita Hawzah - Sekelompok ulama Lebanon bertemu dan berdiskusi dengan Ayatullah Alireza A'rafi, Direktur Hawzah Ilmiyah Iran, di sela-sela Kongres Internasional Allamah Mirza Naeini.
Sheikh Husain Qubris, Direktur Eksekutif Persatuan Ulama Perlawanan Internasional, menyatakan kegembiraannya atas pertemuan dengan Ayatullah A'rafi dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kongres ini. Ia menyerukan perluasan kerja sama ilmiah dan budaya, sekaligus mengenalkan lebih luas para syuhada seperti Sayyid Abbas Mousavi, Sayyid Hassan Nasrallah, dan ulama syuhada perlawanan Lebanon.
Ia mengatakan: “Saat ini, mengenalkan para ulama dan tokoh berpengaruh di dunia Islam menjadi sangat penting. Pengenalan tokoh-tokoh seperti Mirza Naeini dan ulama kontemporer akan membantu masyarakat dan pelajar Hawzah lebih memahami pemikiran mereka.”
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif ini menegaskan, “Rezim Zionis berusaha mengubah keseimbangan regional demi keuntungan mereka, namun Front Perlawanan tetap berdiri kokoh. Hizbullah Lebanon kini lebih kuat dari sebelumnya, dan rencana jahat musuh untuk melucuti senjata Hizbullah dan Hamas tidak akan berhasil.”
Ayatollah Arafi, dalam sambutannya, menyambut para tamu kongres dan memperkenalkan Hawzah Ilmiyah Iran, termasuk prestasi ilmiah, pendidikan, dakwah, budaya, dan kegiatan internasionalnya.
Ia juga menyoroti dimensi pemikiran, politik, dan ilmiah Allameh Mirza Naeini, menekankan ketelitian dan kesadaran beliau terhadap perkembangan zaman. Perannya dalam melawan kolonialisme Inggris, mempertahankan kemerdekaan masyarakat Islam, serta membentuk pemerintahan Islam dianggap sangat penting.
Anggota Dewan Tinggi Hawzah Ilmiah itu menambahkan, “Di masa yang penuh tantangan tersebut, Allamah Mirza Naeini mampu menganalisis situasi secara cermat dan mengambil sikap strategis yang mencakup aspek ilmiah, fikih, politik, dan sosial.”
Muhammad Husayn Gharavi Naeini (1276-1355 H / 1239-1315 Sh) adalah salah satu marja’ taqlid Syiah pada abad ke-14 Hijriah dan pendukung gerakan konstitusionalisme (Nahzat-e Mashruteh). Naeini menempuh pendidikan di hawzah-hawzah ilmiah Isfahan, Samarra, dan Najaf, dan belajar kepada Jahangir Khan Qashqai, Mirza Shirazi, serta Akhund Khorasani. Setelah Muhammad Taqi Shirazi, ia bersama Sayyid Abul Hasan Isfahani memimpin marja’iyat Syiah. Ketenaran ilmiah Naeini terutama berasal dari bidang usul fikih. Ia termasuk pengulas mazhab Sheikh Murtadha Ansari, dan Sayyid Abul Qasim Khui adalah muridnya.
Your Comment