Tuesday 14 October 2025 - 19:38
Hubungan dengan Imam Mahdi (aj) adalah Poros Keutamaan Akhlak dan Keteguhan Masyarakat

Hawzah/ Perwakilan Wali Faqih di Provinsi Mazandaran mengatakan bahwa hubungan yang berkelanjutan dan spiritual dengan Imam Mahdi (afs) bukan hanya menjadi dasar bagi peningkatan akhlak individu, tetapi juga merupakan fondasi utama bagi keteguhan masyarakat Islam.

Menurut laporan wartawan Kantor Berita Hawzah di Sari, Hujjatul Islam wal Muslimin Mohammad Baqir Mohammadi Laeini, perwakilan Wali Faqih di Provinsi Mazandaran, dalam rangkaian pertemuan akhlak bersama para santri di Hawzah Ilmiah Spesialis Al-Zahra (sa) Sari, menegaskan bahwa hubungan dengan Imam Mahdi (afs) merupakan dasar paling mendasar dalam pendidikan moral dan spiritual. Ia berkata, “Jika seorang guru ingin menyebutkan fondasi paling hakiki dari akhlak, niscaya ia akan mengatakan bahwa hal itu adalah hubungan dengan Imam Mahdi (afs), karena beliau adalah sumber cahaya, kemurahan, dan kesucian. Ketidaksadaran atau kelalaian terhadap beliau akan menjauhkan manusia dari jalan akhlak yang benar.”

Hujjatul Islam Mohammadi Laeini, dengan merujuk pada ayat 69 Surah Az-Zumar dan sebuah hadis dari Imam Shadiq (as), menegaskan bahwa Imam di bumi adalah hujjah Allah dan khalifah Ilahi, serta seluruh alam semesta bergantung pada keberadaan beliau.

Beliau menambahkan bahwa Imam adalah penguasa dan pengelola bumi dan waktu, dan hubungan spiritual dengan sumber cahaya ini sangat penting untuk menjaga akhlak serta meningkatkan kesucian jiwa.

Perwakilan Wali Faqih di Mazandaran juga mengingatkan bahwa salah satu harapan terbesar setiap mukmin adalah ziarah dan perjumpaan dengan Imam Mahdi (afs), serta meraih kesyahidan, karena syahid merupakan kemuliaan tertinggi, dan memandang remeh hal ini menunjukkan kelemahan iman.

Beliau juga berkata, “Kita harus selalu mengingat Imam Mahdi (afs) dalam hati. Setelah setiap pertemuan atau pelajaran, ucapkanlah ‘Assalamu alaika ya Sahibaz-Zaman’ untuk menjaga hubungan dan tawassul dengan beliau, agar doa dan perhatian beliau senantiasa tercurah kepada kita.”

Hujjatul Islam Mohammadi Laeini menegaskan bahwa Imam Mahdi (aj) adalah penopang keteguhan dalam menghadapi musuh dan faktor penjaga revolusi serta sistem Islam. Ia menambahkan bahwa tekanan dan sanksi musuh selama lebih dari empat dekade telah gagal berkat pertolongan dan perhatian beliau.

Di akhir pembicaraannya, beliau memperingatkan bahwa kelalaian terhadap Imam Mahdi (aj) akan membuka jalan bagi penyimpangan dan menjauhkan manusia dari kebenaran. Ia menegaskan bahwa mengingat Allah, bertawassul kepada Imam, dan menjaga hubungan spiritual yang terus-menerus adalah jaminan bagi kemurnian hati dan keteguhan di jalan kebenaran.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha