Thursday 25 December 2025 - 00:19
Ayatullah A’rafi Tekankan Urgensi Penguatan Kajian Kalam dan Kehadiran Ilmiah Global

Hawzah/ Direktur Hawzah-Hawzah Ilmiyah tingkat nasional menegaskan urgensi peningkatan posisi ilmu kalam Islam agar sejajar dengan derajat ijtihad dalam fikih dan ushul fikih. Ia menyerukan rekonstruksi teks-teks rujukan, pengembangan pelajaran dars kharij ilmu kalam, respons aktif terhadap syubhat kontemporer, serta kehadiran yang efektif di berbagai medan menghadapi tantangan pemikiran dan keilmuan dunia masa kini.

Berita Hawzah – Ayatullah Alireza A’rafi, Direktur Hawzah-Hawzah Ilmiyah tingkat nasional, menghadiri sesi kedelapan forum perumusan gagasan dalam rangka realisasi pesan Hawzah yang Maju dan Unggul. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pendidikan Hawzah-Hawzah Ilmiyah bekerja sama dengan pusat-pusat spesialisasi ilmu kalam Islam dan bertempat di Kantor Manajemen Hawzah-Hawzah Ilmiyah.

Dalam pertemuan tersebut, Ayatullah A’rafi menyampaikan ucapan selamat atas momentum bulan Rajab serta kelahiran Imam Muhammad al-Baqir (as), seraya menegaskan bahwa bulan-bulan ini memiliki potensi istimewa untuk peningkatan spiritual dan akhlak. Ia menjelaskan bahwa salah satu manifestasi penting ajaran Islam adalah peran doa dan ziarah dalam memperkuat serta membangun fondasi akidah, di mana sebagian besar ajaran keyakinan Islam tercermin melalui tradisi tersebut.

Ia menegaskan bahwa prioritas pertama hawzah harus diarahkan pada eksplorasi dan ijtihad yang komprehensif, sistematis, rasional, dan sahih dalam ranah ajaran dasar dan akidah. Secara bersamaan, kegiatan penyebaran, penjelasan, penangkalan keraguan (syubhat), serta menghadapi serangan pemikiran juga harus dijalankan sebagai prioritas utama.

Arah Pengelolaan Hawzah dan Tantangan Global

Ayatullah A'rafi dalam penjelasannya mengenai arah pengelolaan hawzah dalam beberapa tahun terakhir, Ayatullah A’rafi menyebutkan bahwa meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, keterbatasan, dan tantangan alami dunia hawzah, upaya telah dilakukan untuk mengarahkan gerak hawzah berdasarkan kerangka dasar yang kokoh, selaras dengan tuntutan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, para marja taklid, serta kebutuhan internal hawzah. Ia mengakui bahwa masih terdapat jarak yang signifikan dengan kondisi ideal, namun berbagai langkah strategis telah ditempuh, termasuk perencanaan makro, pemetaan bidang keilmuan, penyusunan dokumen strategis, dan perancangan struktur keilmuan hawzah.

Ia menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir, hampir seribu pakar dan akademisi terlibat dalam penyusunan struktur disiplin ilmu hawzah dan dokumen-dokumen komprehensif. Meskipun proses ini tidak lepas dari kritik, hasilnya kini menjadi rujukan kerangka ilmu-ilmu hawzah di berbagai forum akademik di dalam dan luar negeri. Namun demikian, ia menilai bahwa langkah-langkah tersebut masih belum memadai jika dibandingkan dengan besarnya transformasi pemikiran dan demografi dunia kontemporer.

Ayatullah A’rafi Tekankan Urgensi Penguatan Kajian Kalam dan Kehadiran Ilmiah Global

Pengembangan Dars Kharij dan Rekonstruksi Teks Klasik

Direktur Hawzah-Hawzah Ilmiyah menegaskan bahwa pengembangan pelajaran dars kharij kalam yang bersifat riset merupakan kebutuhan mendesak. Ia menyatakan bahwa dari sisi bobot ilmiah dan metodologi penelitian, pelajaran ini harus sejajar dengan riset-riset dalam ushul fikih. Ia berharap dalam waktu dekat puluhan pelajaran dars kharij kalam dengan keluaran ijtihad ilmiah dapat berkembang di lingkungan hawzah.

Sebagai anggota Dewan Tinggi Hawzah-Hawzah Ilmiyah, Ayatullah A’rafi juga menekankan pentingnya rekonstruksi dan revitalisasi teks-teks klasik dalam bidang kalam, tafsir, dan filsafat. Menurutnya, hawzah memiliki warisan intelektual yang sangat besar dan tidak boleh terpinggirkan, melainkan perlu dibaca ulang sebagai fondasi rasional tradisi keilmuan hawzah.

Ia juga menyoroti perlunya perancangan jenjang pendidikan lanjutan pasca tingkat empat, pembinaan kader unggul dalam bidang spesialisasi ilmu kalam, serta penguatan identitas keilmuan kalam. Pendekatan kalam dinilai memiliki peran fundamental dalam penjelasan ajaran agama dan perlu diperkuat dengan pemanfaatan filsafat secara kritis dan selektif.

Interaksi Global dan Isu Ilmu Modern

Ayatullah A’rafi menekankan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu modern, filsafat Barat, ilmu-ilmu humaniora, serta ilmu-ilmu dasar yang berkaitan dengan teologi, khususnya fisika dan kosmologi. Banyak keraguan kontemporer, menurutnya, bersumber dari bidang-bidang tersebut dan tidak dapat dijawab tanpa pemahaman yang mendalam.

Terkait perkembangan teknologi, Ayatullah A’rafi menyebut kecerdasan buatan sebagai salah satu tantangan sekaligus peluang terpenting di masa depan. Ia menegaskan bahwa teologi, filsafat, fikih, etika, dan hukum kecerdasan buatan harus menjadi agenda serius hawzah, mengingat kecerdasan buatan tidak lagi sekadar alat, melainkan tengah bergerak menjadi mitra aktif dalam produksi pengetahuan.

Ayatullah A’rafi Tekankan Urgensi Penguatan Kajian Kalam dan Kehadiran Ilmiah Global

Penutup

Pada penutup pertemuan, Ayatullah A’rafi kembali menekankan pentingnya penyusunan piagam akidah yang kokoh, perhatian serius terhadap metodologi dalam ilmu kalam, serta penguatan pendekatan ijtihad rasional. Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran para dosen dan berharap agar pembahasan yang telah dilakukan dapat ditindaklanjuti secara kolektif hingga menghasilkan capaian-capaian praktis.

Sebagai informasi, sesi kedelapan forum perumusan gagasan dalam rangka pelaksanaan pesan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam kepada hawzah-hawzah ilmiyah ini diselenggarakan khusus bagi para dosen ilmu kalam. Kegiatan tersebut bertujuan membahas isu-isu ilmiah, pendidikan, dan strategis dalam disiplin ilmu kalam serta merumuskan langkah-langkah untuk meningkatkan peran dan posisinya dalam menghadapi tantangan pemikiran kontemporer.

Laporan mengenai pandangan dan usulan para dosen peserta pertemuan ini akan dipublikasikan pada kesempatan berikutnya.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha