Monday 13 October 2025 - 22:14
Kajian Mahdawiyah (1) | Semua Menantikan Kedatangan Sang Penyelamat

Hawzah/ Janji kedatangan Sang Penyelamat dapat ditemukan dalam semua ajaran agama, dengan perbedaan pendapat ,yang mana menurut keyakinan Syiah, Sang Penyelamat umat manusia saat ini hidup di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi sosoknya tak terlihat. Hingga Allah ta'ala mengizinkan kepadanya untuk menampakkan dan memperlihatkan diri-Nya. Oleh karena itu, dalam keyakinan Syiah, kemunculan (zhuhur) bermakna terlihatnya Juru Penyelamat.

Dilansir dari laporan Berita Hawzah, seri kajian Mahdawiyah yang berjudul "Menuju Peradaban yang Ideal" yang akan hadir di hadapan para cendekiawan terhormat, dengan tujuan menyebarkan ajaran dan pengetahuan seputar Imam Zaman afs.


Barangkali pertanyaan ini pernah terlintas dalam benak Anda:Mengapa dunia kita – yang seharusnya penuh dengan kasih sayang – justru dipenuhi dengan kezaliman dan penindasan?, Sampai kapankah manusia harus menyaksikan ketidakadilan dan diskriminasi yang tak berujung ini?. Mengapa harus ada segolongan manusia yang terpuruk dalam kemiskinan mutlak akibat kelaliman para penindas, hingga bahkan kebutuhan paling mendasar dalam hidup mereka tak mampu terpenuhi? Mengapa harus ada yang dizalimi hanya karena warna kulit mereka? Mengapa kita harus menyaksikan anak-anak dengan tulang-tulang menonjol akibat kelaparan? Sampai kapan kita harus memandang reruntuhan rumah penduduk tak berdosa, dihancurkan oleh bom-bom pesawat tempur? Sampai kapan kita harus menyaksikan para ayah dan ibu menggendong anak-anak mereka yang lugu dan berlumuran darah di atas kedua tangan mereka?


Atas dasar dukungan siapakah dan dengan harapan apakah persoalan-persoalan ini akan terentaskan? Siapakah yang kelak akan meminta pertanggungjawaban para pelaku kejahatan dan ketidakadilan yang tak terhitung ini? Di pengadilan dunia manakah keadilan bagi para para orang lemah (mustadh'afin) ini akan ditegakkan? Dan masih puluhan pertanyaan lain yang menyita pikiran setiap manusia yang merindukan kebebasan.


Namun, selain persoalan-persoalan duniawi, terdapat pula pertanyaan-pertanyaan lain yang mampu menyita pikiran orang yang berpikir.

Sebagai contoh, apakah hakikat dari kehidupan ini? Bagaimana hubungan antara Tuhan—yang telah menyusun unsur-unsur alam semesta yang mengagumkan dan rumit ini dengan begitu teratur, serta menetapkan fungsi khusus untuk masing-masingnya—dengan aku, seorang manusia? Singkatnya, manusia mustahil boleh bersikap lalai dan acuh terhadap bagaimana cara memperoleh petunjuk dan hubungan ini.


Pertanyaan-pertanyaan ini bukanlah jenis pertanyaan yang dapat dengan mudah diabaikan; sebab kita—sebagai manusia—dianugerahi kekuatan akal. Akal yang mendorong kita untuk merenung, dan alangkah celakanya jika seluruh diri manusia dikuasai oleh kenikmatan hawa nafsu dan kebinatangan, sementara kerajaan jiwanya kosong dan kehilangan cahaya perenungan serta pemikiran. Sungguh suatu kerugian yang amat besar dan mengerikan!.

Segala persoalan dan pertanyaan yang telah terungkap ini dapat menjadi pendorong yang memicu kita untuk mencari -sesuatu atau seseorang- yang mampu menjadi jawaban atas kegelisahan kita sekaligus pelipur bagi lara yang kita tanggung.Dan inilah yang disebut sebagai "harapan". Harapan akan bimbingan ilahi, harapan akan keselamatan, harapan akan masa depan yang cerah.


Sebuah harapan dan keselamatan yang berwujud dalam sosok "Juru Penyelamat", dalam rupa "Pembimbing dan Penunjuk Jalan". Seorang Penyelamat dan Pemberi Petunjuk yang kedatangannya - disebut sebagai "kabar gembira"- telah dijanjikan diseluruh ajaran agama.

Yahudi, Nasrani, Muslim, Zoroastrian (majusi), Hindu, Buddha, bahkan banyak yang tak menganut agama pun—semuanya menjadikan harapan akan kedatangan Sang Penyelamat sebagai keyakinan yang tak terpisahkan. Keyakinan di kala kesusahan dan kesulitan, menjadi sumber ketenangan mereka dan penawar bagi kesedihan dan penderitaan mereka.

Kabarkan Gembira Kedatangan Sang Penyelamat dalam Islam;

Dalam agama Islam dan mazhab Syiah, pembicaraan tentang kedatangan Sang Penyelamat sangatlah banyak. Beliau yang akan datang, memenuhi bumi yang telah dipenuhi kezaliman dan penindasan dengan keadilan dan kebenaran. Beliau yang menjadi harapan bagi mustadh'afin di seluruh dunia, sekaligus musuh bagi para penindas dan tiran. Dia yang dengan kemunculannya, Allah sempurnakan karunia kepada hamba-hamba-Nya. Dengan perbedaan keyakinan bahwa menurut Syiah, Sang Penyelamat umat manusia saat ini telah hidup di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi sosoknya tak terlihat (ghoib), hingga Allah ta'ala mengizinkan kepadanya untuk menampakkan dan memperlihatkan diri-Nya. Berdasarkan, dalam keyakinan Syiah, kemunculan (zhuhur) bermakna terlihatnya Sang Penyelamat.

Pembahasan ini bersambung...

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha