Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, Ayatullah Ja'far Subhani dalam kajian rutinan pelajaran akhlak, malam Kamis selepas shalat Maghrib dan Isya di yayasan Imam Shadiq as., menjelaskan: Hasud berarti seseorang mengharapkan agar nikmat dicabut dari orang lain. Disebabkan Ia tidak memiliki nikmat tersebut, dan ia juga merasa tidak senang saat melihat orang lain memilikinya.
Beliau menjelaskan bahwa Allah SWT berfirman, manusia dilarang berbuat dengki (hasud) kepada orang lain, sebab dengki merupakan bentuk ketidakrelaan (manusia) terhadap ketentuan Allah SWT."
Dengan mengutip sabda Imam Ja'far As-Shadiq as tentang hasad, beliau menyampaikan: "Sebagaimana api membakar kayu bakar, hasud membakar iman."
Menegaskan sabda Imam Ja'far As-Shadiq as bahwa "hati seorang mukmin bukanlah tempat bagi hasud", beliau menambahkan bahwa dalam hadis lain, Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa as: "Janganlah iri dan janganlah memandang dengan dengki atas apa yang Aku berikan kepada manusia." Seseorang yang hasud pada hakikatnya sedang melanggar hak Allah SWT Sang Pencipta, dengan mempertanyakan mengapa nikmat diberikan kepada orang lain.
Ayatullah Ja'far subhani ini menegaskan: Antara hasud dan iman terdapat pertentangan yang tak terdamaikan. Dosa pertama yang terjadi di muka bumi adalah hasud.
Beliau melanjutkan, "Putra-putra Nabi Adam as saling hasud, hingga Qabil membunuh Habil karena hasud. Demikian pula putra-putra Nabi Yakub as hasud kepada saudara mereka, Yusuf as. Penyakit hasud ini juga ada di zaman Rasulullah saw, di mana sebagian orang hasud mengapa kenabian tidak diberikan kepada mereka."
Ayatullah Ja'far Subhani mengingatkan, "Hasud dapat muncul di segala lapisan masyarakat, namun manusia harus waspada dan hati-hati untuk tidak terjebak dalam dosa ini."
Your Comment