Berita Hawzah – Peringatan ini disampaikan kepada Israel meskipun perang genosida Israel terhadap rakyat Gaza terus berlanjut tanpa henti dan dalam tujuh minggu terakhir sekitar 600 kali gencatan senjata telah dilanggar.
Para menteri luar negeri Mesir, Indonesia, Yordania, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab pada hari Jumat mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan keprihatinan atas pengumuman terbaru militer Israel mengenai rencana pembukaan kembali perlintasan Rafah dalam beberapa hari mendatang, yang secara eksklusif diperuntukkan bagi keluarnya penduduk Gaza menuju Mesir.
Pada hari Sabtu, sebuah pertemuan di Doha yang merupakan konferensi diplomatik digelar. Sheikh Mohammed bin Abdurrahman Al Thani, Perdana Menteri Qatar, sebagai salah satu anggota utama pertemuan tersebut, membahas gencatan senjata dua bulan di Gaza dan menyebut situasi saat ini sebagai “momen yang krusial.”
Ia menegaskan: “Kita masih belum bisa menyebut ini sebagai gencatan senjata. Gencatan senjata terjadi ketika pasukan Israel sepenuhnya mundur dan stabilitas di Gaza tercapai.”
Dalam Sidang Umum PBB, negara-negara Arab menuntut agar Amerika Serikat memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana otonomi Palestina dan menjelaskan rincian sebelum pemungutan suara. Hal ini membuat upaya Israel untuk menggagalkan langkah tersebut gagal.
Selain itu, laporan menyebutkan adanya penembakan artileri dan serangan berat tank serta jet tempur di wilayah timur Khan Yunis dan Rafah, tempat pasukan Israel saat ini ditempatkan.
Sejak Oktober 2023, perang dan genosida Israel terhadap rakyat Gaza telah menewaskan lebih dari 70.125 warga Palestina dan melukai serta menyebabkan cacat pada 171.015 orang.
Sumber: Al Jazeera
Your Comment