Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, serial kajian Mahdawiyah yang berjudul "Menuju Peradaban yang Ideal", yang kami sajikan ulasan ini untuk para cendekiawan terhormat, dengan tujuan menyebarkan ajaran dan pengetahuan seputar Imam Zaman Afs.
Kebangkitan dan revolusi global Imam Mahdi 'alaihis salām memiliki tanda-tanda. Mengetahui tanda-tanda ini akan membawa dampak penting. Karena tanda-tanda ini memberikan kabar gembira tentang kemunculan Imam Mahdi dari keluarga Muhammad 'alaihimussalām, maka terjadinya setiap tanda tersebut akan membuat cahaya harapan bersinar lebih terang di hati para penanti. Selain itu, hal ini akan menjadi pengingat dan peringatan bagi para penentang dan orang-orang yang menyimpang, agar mereka menghentikan keburukan dan kedzalimannya. Demikian pula, hal ini akan mempersiapkan para penanti agar lebih siap untuk menyambut kemunculan beliau, serta memperoleh kelayakan dan kepantasan untuk mendampingi dan hadir di sisi beliau 'alaihiissalām.
Di samping itu, pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan dapat membantu kita dalam membuat perencanaan yang sesuai untuk menghadapi hal-hal tersebut dengan lebih baik. Sebagaimana tanda-tanda ini merupakan tolok ukur yang tepat untuk membedakan para pengklaim Imam Mahdi palsu. Oleh karena itu, jika seseorang mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi, namun kemunculannya tidak disertai dengan tanda-tanda ini, maka kita dapat dengan mudah mengindentifikasi kebohongannya.
Banyak tanda- tanda yang telah disebutkan di dalam riwayat-riwayat dari para Imam Maksum 'alaihimussalām mengenai kemunculan Imam Mahdi 'alaihissalam, yang sebagiannya adalah fenomena alami dan biasa, sementara sebagian lainnya adalah fenomena tidak biasa dan bersifat mukjizat.
Dari sekian banyak tanda-tanda ini, kami akan menjelaskan terlebih dahulu tanda-tanda yang paling menonjol dan terkemuka dari sumber-sumber yang terpecaya, dan kemudian, kami akan menyebutkan juga secara ringkas beberapa tanda lainnya.
Imam Ja'far Ash- Shadiq 'alaihissalām bersabda dalam sebuah riwayat:
{خَمْسٌ قَبْلَ قِیَامِ اَلْقَائِمِ عَلَیْهِ السَّلاَمُ اَلْیَمَانِیُّ وَ اَلسُّفْیَانِیُّ وَ اَلْمُنَادِی یُنَادِی مِنَ اَلسَّمَاءِ وَ خَسْفٌ بِالْبَیْدَاءِ وَ قَتْلُ اَلنَّفْسِ اَلزَّکِیَّةِ}
" Lima (tanda) terjadi sebelum kebangkitan Al-Qā'im 'alaihis salam: (munculnya) Al-Yamānī, (munculnya) As-Sufyānī, seruan yang menyeru dari langit, amblasnya bumi di Al-Baidā' (padang pasir antara Mekah dan Madinah), dan terbunuhnya An-Nafs Az-Zakiyyah."(Kamāluddīn, jilid 2, h. 649)
Sekarang, dengan merujuk pada riwayat ini, kami akan menjelaskan secara sangat ringkas lima tanda yang telah disebutkan tersebut—yang berulang kali disebutkan dalam berbagai riwayat—meskipun detail lengkap mengenai peristiwa-peristiwa yang terkait dengan tanda-tanda ini tidak sepenuhnya jelas bagi kita.
A. Kemunculan Sufyani
Kemunculan Sufyani adalah salah satu tanda yang disebutkan dalam banyak riwayat dan digambarkan sebagai berikut: Sufyani adalah seorang laki-laki dari keturunan Abu Sufyan yang muncul dan bangkit dari wilayah Syam (Negeri Syam) sesaat sebelum kemunculan (zhuhur) Imam Mahdi. Dia adalah seorang penjahat yang tidak segan-segan membunuh dan membantai, serta memperlakukan musuh-musuhnya dengan cara yang kejam. Berdasarkan beberapa riwayat, dari kemunculan Sufyani hingga kematiannya, berlangsung selama lima belas bulan.
B. Amblasnya bumi di Al-Baidā'
Khasf berarti amblas, tenggelam, atau terbenam ke dalam tanah, sementara Al-Baidā' adalah sebuah daerah di antara Mekkah dan Madinah. Maksud dari Khasf Baidā' adalah: Sufyānī akan mengirimkan pasukan menuju Mekkah untuk menghadapi Imam Mahdi 'alaihissalām. Ketika pasukannya mencapai daerah Al-Baidā',— dengan mukjizat dan pertolongan Allah Swt— mereka akan ditelan oleh bumi dan terkubur di dalamnya.
C. Kemunculan Yamani
Kebangkitan seorang pemimpin dari Yaman adalah salah satu tanda lain yang akan terjadi tidak lama sebelum kemunculan (zuhur) Imam Mahdi 'alaihissalam. Beliau adalah seorang laki-laki yang saleh dan beriman, yang bangkit untuk melawan kebatilan dan penyimpangan, serta berjuang dengan segenap kemampuannya untuk memerangi kejahatan dan kerusakan. Namun, rincian lebih lanjut mengenai gerakan dan langkah-langkah yang beliau ambil tidak sepenuhnya jelas bagi kita.
D. Seruan dari Langit
Tanda lain yang terjadi sebelum kemunculan adalah Seruan dari Langit. Seruan langit ini, menurut beberapa riwayat adalah seruan dari Jibril 'alaihissalām, akan terdengar pada bulan suci Ramadan. Mengingat bahwa kebangkitan Imam Mahdi 'alaihis salām adalah sebuah revolusi global dan semua orang menantikan kemunculannya, salah satu cara agar penduduk dunia menyadari peristiwa ini terjadi dengan melalui seruan dari langit tersebut.
Seruan ini, di satu sisi menjadi sumber kegembiraan bagi orang-orang beriman, dan di sisi lain merupakan peringatan bagi para pelaku kejahatan untuk menghentikan perbuatan buruk mereka dan bergabung dengan barisan pendukung sang Pembaharu Global.
E. Terbunuhnya An-Nafs Az-Zakiyyah
An-Nafs Az-Zakiyyah berarti seseorang yang telah mencapai kesempurnaan dan keutamaan, atau manusia yang suci dan tidak melakukan berdosa serta tidak pernah melakukan pembunuhan. Maksud dari terbunuhnya Nafs Az-Zakiyyah adalah: Sesaat sebelum kemunculan Imam Mahdi 'alaihis salām, seorang tokoh terkemuka dan yang selalu menjaga dirinya dari perbuatan dosa akan dibunuh oleh para penentang beliau. Waktu terjadinya peristiwa ini, berdasarkan beberapa riwayat, adalah lima belas malam sebelum kebangkitan Imam Mahdi 'alaihis salām.
Dan selain tanda- tanda yang telah disebutkan diatas. Ada beberapa tanda lain juga yang disebutkan dalam riwayat-riwayat, beberapa di antaranya adalah kemunculan Dajjāl: Makhluk yang licik dan jahat yang akan menyesatkan banyak manusia, gerhana Matahari dan Gerhana Bulan di Bulan suci Ramadan, timbulnya berbagai fitnah dan kebangkitan seorang pria dari Khurasan, dan lain-lain. Perlu diketahui juga bahwa penjelasan dan analisis terperinci mengenai tanda-tanda ini telah dibahas dalam buku-buku khusus yang membahas topik ini.
Pembahasan ini masih berlanjut...
Sumber: Diambil dari buku "Negīn-e Āfarīnish" (Permata Ciptaan), dengan sedikit perubahan.
Your Comment