Berita Hawzah - Selama bulan suci Ramadhan, ikutilah serial kajian dari "Ayat-Ayat Pedoman Hidup", yang merupakan kumpulan ayat Al-Qur'an al-Karim beserta tafsir singkat dan aplikatif yang menjadi pedoman hidup dan kunci kebahagiaan. Mari kita sinari hari-hari di bulan Ramadhan dengan Kalam Ilahi.
Hujjatul Islam wal Muslimin Jawad Muhaddisi:
Bismillahirrahmanirrahim.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186:
{وَإِذَا سَأَلَکَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌ أُجِیبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْیَسْتَجِیبُوا لِی وَلْیُؤْمِنُوا بِی لَعَلَّهُمْ یَرْشُدُونَ}
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan menghamba dan menyembah. Berdoa, meminta kepada Allah Swt, dan menghampiri-Nya, sudah tertanam dalam fitrah (naluri) manusia. Namun, terkadang kelalaian dan kesibukan dunia menjauhkan manusia dari Allah Swt dan tujuan utama-Nya.
Allah Ta'ala dalam ayat ini, dengan nada yang sangat akrab dan intim, menyapa hamba-hamba-Nya.
Allah Swt berfirman: "Wahai Nabi, jika hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, ketahuilah bahwa Aku sangat dekat dengan mereka."
Dalam konteks ini, kata (سؤال) tidak hanya berarti sekadar bertanya, tetapi juga bisa berarti meminta, mencari Allah Swt, dan memohon kepada-Nya. Artinya, hamba-hamba sedang mencari tahu di mana Allah Swt, bagaimana cara menjalin hubungan dengan-Nya, dan bagaimana cara mendekat diri kepada-Nya. Sebagai jawaban atas pencarian ini, Allah Swt memperkenalkan Diri-Nya kepada hamba-hamba-Nya sebagai Dzat yang dekat ,{فَإِنِّی قَرِیبٌ}, "Maka sesungguhnya Aku dekat."
Kemudian Allah Swt berfirman: {أُجِیبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ},"Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." Artinya, Aku (Allah) mengabulkan doa setiap orang yang memanggil-Ku (Berdoa).
Ayat ini mengangkat tangan kebutuhan dan hajat manusia kepada Tuhan yang Maha Mulia, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun. Dia adalah Tuhan yang lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya, dan untuk berkomunikasi dengan-Nya, tidak diperlukan perantara apa pun. Cukuplah kita memanggil-Nya, maka Dia pun akan menjawab.
Ketika kita berhadapan dengan Tuhan yang begitu penyayang dan responsif, kita harus memperhatikan bahwa Allah Swt sendiri telah mengundang kita untuk berdoa dan memohon kepada-Nya. Sama halnya jika seseorang mengundang kita dan kemudian, kita mengabaikan undangannya, maka itu dianggap sebagai suatu bentuk kurang ajar. Begitu pula jika kita mengabaikan undangan Ilahi dan tidak memanggil-Nya, maka itu juga suatu bentuk ketidaksyukuran (kufur nikmat).
Allah Swt telah meminta kita untuk memanggil dan berdoa kepada-Nya, dan Dia telah berjanji bahwa "setiap orang yang memanggil-Nya, doa mereka akan dikabulkan."
Jika kita menginginkan peningkatan dalam maknawiyah, kesempurnaan akhlak, dan pengembangan potensi batin diri kita, maka kita harus memperkuat hubungan kita dengan Allah Swt.
Masyarakat yang mendambakan kemajuan dan peningkatan diri harus menjaga ikatannya dengan Tuhan, sebab Allah Swt itu dekat, Dia menjawab, dan Dia mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Sungguh sangat disayangkan jika kita melupakan Tuhan yang begituPenyayang, Responsif, dan Pengabul doa.
Kami berharap bahwa hubungan spiritual antara kita dan Tuhan kita ini, akan senantiasa abadi, kokoh, dan semakin intim.
Your Comment