Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, serial kajian Mahdawiyah yang berjudul "Menuju Peradaban yang Ideal" hadir untuk para cendekiawan terhormat, dengan tujuan menyebarkan ajaran dan pengetahuan seputar Imam Zaman 'alaihis salam.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya (dalam part-part sebelumnya), keghaiban Imam Mahdi 'alaihissalam adalah suatu hal yang pasti dan keharusan. Namun, dengan semua upaya dan tindakan para pemimpin besar (Imam Ma'shumin) kita yang bertujuan memperkuat pondasi kepercayaan dan keyakinan umat, kerena dikhawatirkan dengan kegaiban hujjah terakhir Ilahi ini, dapat menimbulkan kerusakan serius dan tidak dapat diperbaiki lagi bagi agama umat Islam, maka masa kegaiban dimulai dan dilanjutkan dengan perhitungan yang tepat dan perencanaan yang sangat matang.
Bertahun-tahun sebelum kelahiran Imam Kedua belas 'alaihissalam, pembicaraan mengenai kegaiban beliau dan perlunya hal itu telah menyebar dan menjadi topik pembicaraan dalam setiap majelis para Imam Maksum 'alaihimussalam dan para sahabat mereka. Selain itu, metode komunikasi Imam Hadi dan Imam Askari 'alaihimassalam dengan para pengikut-Nya dilakukan dalam metode baru dan lebih terbatas, sehingga pengikut mazhab Ahlulbait alaihimussalam secara bertahap belajar bahwa dalam banyak kebutuhan materi dan spiritual, mereka tidak harus menghadap langsung kepada Imam, tetapi mereka dapat merujuk kepada orang-orang yang telah ditunjuk oleh para Imam sebagai wakil dan orang kepercayaan-Nya untuk menjalankan kewajiban mereka.
Dengan syahidnya Imam Hasan Askari 'alaihissalam dan dimulainya masa kegaiban Imam Mahdi 'Alaihissalam, Namun, hubungan antara Imam dan umat tidak sepenuhnya terputus. Melalui para wakil khusus Imam Zaman 'alaihissalam, umat tetap bisa berkomunikasi dengan pemimpin dan panutan mereka. Pada masa inilah umat mulai terbiasa berinteraksi dan menjalin hubungan yang lebih luas dengan para ulama agama, dan menyadari bahwa dalam kondisi kegaiban Imam, jalan untuk mengenali kewajiban agama tidak tertutup bagi mereka. Dalam konteks inilah, kegaiban panjang Imam Mahdi 'alaihissalam terjadi, dan hubungan langsung yang biasa terjadi antara Imam dan umat di masa sebelumnya terputus.
Kegaiban jangka pendek (Ghaib Sughra)
Dengan syahidnya Imam Hasan al-Askari 'alaihissalam pada tahun 260 Hijriah, masa Imamah Imam Keduabelas 'alaihissalam dimulai. Sejak saat itulah, periode kegaiban kecil beliau yang dikenal dengan nama "Al-Ghaibah al-Sughra" (Kegaiban Kecil) bermula dan berlangsung hingga tahun 329 Hijriah—sekitar 70 tahun.
Ciri khas dari masa Ghaibah Sughra adalah umat masih tetap bisa berkomunikasi dengan Imam Mahdi 'alaihissalam melalui para wakil khusus-Nya (al-Nuwwab al-Khass), dan melalui merekalah umat masih bisa menerima pesan-pesan dari Imam serta mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan mereka. Terkadang, melalui para wakil Imam ini, mereka juga bisa mendapat kesempatan untuk bertemu langsung ke Imam Mahdi 'alaihissalam.
Para wakil khusus Imam 'alaihissalam yang semuanya adalah seorang ulama dan tokoh terkemuka Syiah pada zaman itu. Orang-orang pilihan Imam Zaman 'alaihissalam ini berjumlah empat orang. Berdasarkan urutan masa perwakilan mereka, sebagai berikut:
1.Utsman bin Sa'īd 'Amrī: Beliau mengemban tugas perwakilan Imam sejak awal kegaiban beliau (Imam Mahdi) dan wafat pada tahun 267 Hijriah, dan beliau juga merupakan wakil dari Imam Ali Al-Hadi dan Imam Hasan Askari 'alaihimassalam.
2.Muhammad bin Utsman 'Amrī: Beliau adalah putra dari wakil pertama setelah wafatnya sang ayah, ia menggantikan posisi ayahnya sebagai wakil Imam Mahdi 'alaihissalam, dan wafat pada tahun 305 Hijriah.
3.Husain bin Ruh Nubakhti : Beliau wafat pada tahun 326 Hijriah, setelah menjalankan masa kewajibannya sebagai wakil Imam selama 21 tahun.
4.Ali bin Muhammad as-Samarī : Beliau meninggal dunia pada tahun 329 Hijriah. Dengan wafatnya beliau, periode Kegaiban Kecil (Ghaibah Sughrā) berakhir.
Para wakil khusus tersebut semuanya dipilih oleh Imam Askari dan Imam Mahdi 'alaihimassalam dan kemudian, diperkenalkan kepada umat, namun pada masa ghaib sugral, masing-masing dari wakil imam, sebelum wafatnya, memperkenalkan wakil berikutnya yang telah dipilih oleh Imam Mahdi 'laihissalam kepada umat.
Hubungan yang terjalin antara Imam Mahdi dengan empat wakil khusus beliau (Nawaib Arba'ah) dan juga dengan beberapa pengikut-Nya selama masa Ghaibah Sughra itu sangat penting.
Hubungan ini berhasil membuktikan bahwa kelahiran Imam kedua belas—Hujjah (bukti) terakhir Allah Swt—di saat musuh-musuh berusaha keras untuk membuat umat ragu dan tidak percaya bahwa Imam Hasan Al-Askari 'alaihissalam memiliki seorang putra. Selain itu, masa Kegaiban ini menjadi landasan dan persiapan yang tepat bagi umat untuk menghadapi dimulainya Kegaiban Akbar (Ghaibah Kubra).
Kegaiban Jangka Panjang (Ghaib Kubra)
Pada hari-hari terakhir menjelang kewafatan wakil keempat, dalam sebuah surat dari Imam Mahdi 'alaihissalam yang ditujukan kepadanya, tertulis demikian:
{بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِیمِ یَا عَلِیَّ بْنَ مُحَمَّدٍ السَّمُرِیَّ أَعْظَمَ اللَّهُ أَجْرَ إِخْوَانِکَ فِیکَ فَإِنَّکَ مَیِّتٌ مَا بَیْنَکَ وَ بَیْنَ سِتَّةِ أَیَّامٍ فَاجْمَعْ أَمْرَکَ وَ لَا تُوصِ إِلَی أَحَدٍ فَیَقُومَ مَقَامَکَ بَعْدَ وَفَاتِکَ فَقَدْ وَقَعَتِ الْغَیْبَةُ التَّامَّةُ فَلَا ظُهُورَ إِلَّا بَعْدَ إِذْنِ اللَّهِ تَعَالَی ذِکْرُهُ وَ ذَلِکَ بَعْدَ طُولِ الْأَمَدِ وَ قَسْوَةِ الْقُلُوبِ وَ امْتِلَاءِ الْأَرْضِ جَوْراً}
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
"Wahai Ali bin Muhammad Samri, semoga Allah memberikan pahala yang besar kepada saudara-saudara seimanmu atas musibah wafatmu. Sesungguhnya, engkau akan meninggal dunia dalam waktu enam hari lagi. Oleh karena itu, selesaikanlah urusan-urusanmu, dan janganlah engkau mewasiatkan kepada siapa pun untuk menggantikanmu setelah ini, karena sesungguhnya periode Kegaiban Penuh (Ghaibah Kubra) telah tiba. Tidak akan ada lagi kemunculan [untuk berhubungan melalui wakil] bagiku, kecuali setelah mendapatkan izin dari Allah, dan hal itu hanya akan terjadi setelah berlalunya waktu yang sangat lama, manakala hati telah menjadi keras dan bumi telah dipenuhi oleh kezaliman dan ketidakadilan."
Oleh karena itu,Dengan wafatnya Wakil Khusus terakhir Imam Mahdi ,alaihissam pada tahun 329 Hijriah, dimulailah periode kegaiban yang panjang, yang dikenal sebagai 'Ghaibah Kubra' (Kegaiban Besar). Masa ini masih terus berlangsung hingga hari di mana, atas izin dari Allah Swt, awan kegaiban akan tersingkap dan dunia dapat menikmati cahaya langsung dari 'Matahari' Wilayah (Kepemimpinan Ilahi) yang cemerlang, Insyaallah.
Pembahasan ini masih berlanjut...
Sumber: Diambil dari buku "Negīn-e Āfarīnish" (Permata Ciptaan), dengan sedikit perubahan.
Your Comment