Saturday 1 November 2025 - 10:20
Akhlak Qur'an | Apa Dampak Perbuatan Sia-sia Bagi Kita?!

Hawzah/ Seorang mukmin harus di dalam hidupnya senantiasa mengejar tujuan-tujuan yang penting, dan karenanya, ia harus menjauhi segala hal yang dapat menghalanginya dari jalan tersebut (menuju ridha Ilahi).

Berita Hawzah – Salah satu ciri khas yang menonjol dari orang-orang beriman yang menyebabkan keselamatan mereka adalah menjauhi perbuatan dan perkataan yang sia-sia (laghwiyyat). Oleh karena itu, Al-Qur'an Karim dalam menggambarkan sifat-sifat mereka berfirman:

وَالَّذِینَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ¹

"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna."

Penjelasan:

Dari Al-Qur'an Karim dapat dipahami bahwa kata "لغو" digunakan untuk perkataan yang sia-sia (tak berguna), seperti dalam firman-Nya:

لا تَسْمَعُ فِیها لاغِیَةً²

"tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna."

dan juga untuk perbuatan yang tidak bermanfaat:

وَ إِذا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا کِراماً³

"Dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya."


Di masa Imam Ali As-Sajjad as di Madinah, ada seorang pelawak yang membuat orang tertawa dengan perbuatan-perbuatannya yang tak berguna.

Suatu hari, pelawak ini berjalan dari belakang Imam Ali As-Sajjad as dan mengambil jubah beliau dari pundaknya. Imam as tidak menghiraukannya. Para sahabat Imam kemudian mengejar pelawak itu, merebut jubah tersebut darinya, dan membawanya kembali kepada Imam.

Imam Ali As-Sajjad as bertanya, "Siapakah orang ini?"

Mereka menjawab, "Dia adalah pelawak dari penduduk Madinah yang membuat orang tertawa dengan perbuatan-perbuatan seperti ini."

Kemudian Imam Ali As-Sajjad as bersabda, "Katakan kepadanya:

إِنَّ لِلَّهِ یَوْماً یَخْسَرُ فِیهِ اَلْمُبْطِلُونَ⁴

"Sesungguhnya Allah memiliki suatu hari (Hari Kiamat) di mana orang-orang yang berbuat kesia-siaan akan merugi."

Oleh karena itu, seorang mukmin—seseorang yang telah menyadari nilai dirinya di dunia ini—dalam kehidupannya mengejar tujuan-tujuan yang luhur. Dan karena itulah, ia lari dari segala sesuatu yang menghalanginya dari jalan (menuju ridha Ilahi), baik itu perkataan sia-sia maupun perbuatan yang sia-sia; sebagaimana Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (as), bersabda:

مَنِ اِشْتَغَلَ بِالْفُضُولِ فَاتَهُ مِنْ مُهِمِّهِ اَلْمَأْمُولُ⁵

"Barang siapa yang menyibukkan diri dengan hal-hal yang berlebihan dan tidak berguna (sia-sia), niscaya akan luput darinya apa yang menjadi tujuan utamanya."


Catatan Kaki:

1. Surah Al-Mu'minun, Ayat 3.
2. Surah Al-Ghasyiyah, Ayat 11.
3. Surah Al-Furqan, Ayat 72.
4. Al-Amali (karya Syaikh Shaduq), Jilid 1, Halaman 220.
5. Ghurar al-Hikam, Jilid 1, Halaman 627.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha