Wednesday 24 December 2025 - 00:10
Amalan dan Keutamaan Bulan Rajab dalam Cahaya Riwayat

Hawzah/ Bulan Rajab adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan. Melalui amalan ibadah dan proses penyucian diri, pintu-pintu rahmat serta ampunan Ilahi terbuka lebar bagi para hamba, bahkan dijanjikan pahala yang agung, termasuk kesempatan untuk masuk surga.

Menurut laporan Kantor Berita Hawzah, Bulan Rajab termasuk salah satu bulan paling mulia dan bernilai tinggi dalam kalender Islam. Dalam berbagai riwayat, perhatian khusus terhadap amalan-amalan di bulan ini sangat ditekankan. Bahkan dalam sebuah hadis qudsi disebutkan: “Bulan Rajab Aku jadikan sebagai tali penghubung antara Aku dan hamba-hamba-Ku. Siapa saja yang berpegang teguh kepadanya, ia akan sampai kepada-Ku.”

Untuk bulan yang penuh kemuliaan ini, banyak amalan sunnah yang dianjurkan, seperti shalat-shalat khusus, doa-doa yang diajarkan oleh para Imam, serta puasa. Semua itu menjadi kesempatan emas bagi seorang mukmin untuk memperdalam penghambaan, memperbaiki diri, dan mendekatkan hati kepada Allah Ta‘ala.

Rajab bukan sekadar pergantian waktu, tetapi undangan Ilahi untuk kembali—menyucikan jiwa, memperkuat hubungan dengan Tuhan, dan mempersiapkan diri menuju bulan-bulan cahaya berikutnya.

A) Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Rajab

Bulan Rajab termasuk salah satu dari bulan-bulan haram, yaitu bulan yang dimuliakan oleh Allah. Pada bulan ini, memulai atau melanjutkan peperangan dengan musuh Islam dilarang, dan perbuatan kriminal seperti pembunuhan dikenai sanksi yang jauh lebih berat. Rasulullah Saw menyebut bulan Rajab sebagai “Al-Ashabb”, karena pada bulan ini rahmat Allah tercurah dengan deras kepada para hamba-Nya yang layak menerimanya.

Rajab adalah momentum istimewa untuk ibadah, penghambaan, dan pembinaan jiwa. Ia adalah bulan yang keutamaan hari-harinya tak terhingga; apa pun yang dikatakan tentang nilai dan kemuliaannya, tetap tidak akan mampu menggambarkan seluruh keagungannya.

Dalam berbagai riwayat, banyak amalan sunnah yang dianjurkan di bulan ini—seperti salat-salat khusus, doa-doa yang diwariskan dari para maksum, dan puasa—yang masing-masing menjadi pintu menuju kedekatan dengan Allah Swt. Pada bagian selanjutnya, sebagian dari amalan-amalan tersebut akan dipaparkan.

1. Almarhum Syaikh Shaduq, berdasarkan riwayat-riwayat yang sahih, menukil dari Imam Ja‘far As-Shadiq 'alaihissalam bahwa pada hari-hari terakhir bulan Rajab, salah seorang sahabat beliau datang menemui Imam. Imam bertanya kepadanya: “Apakah engkau berpuasa di bulan ini?”, Orang itu menjawab, “Tidak.” Imam kemudian bersabda: “Bulan ini adalah bulan yang sangat mulia. Engkau telah kehilangan pahala yang tidak terhitung nilainya. Allah telah memberikan keutamaan khusus pada bulan Rajab dibandingkan bulan-bulan lainnya. Barang siapa berpuasa di bulan ini, ia akan memperoleh pahala dan ganjaran yang istimewa.” Orang itu bertanya lagi: “Jika aku berpuasa pada hari-hari yang tersisa, apakah aku masih akan mendapatkan pahala tersebut?” Imam menjawab:“Ya.” Kemudian beliau menambahkan: “Barang siapa berpuasa tiga hari terakhir bulan Rajab, Allah akan menyelamatkannya dari sakaratul maut, meringankan azab dan tekanan kubur baginya, menolongnya melewati shirath dengan selamat, dan menjauhkannya dari api neraka.”

2. Dalam hadis-hadis disebutkan bahwa di surga terdapat sebuah sungai yang airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa hanya satu hari saja di bulan Rajab, ia akan diberi minum dari sungai tersebut. Nama sungai itu adalah “Rajab”.

3. Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa ingin memperoleh keridaan Allah, dijauhkan dari kemurkaan-Nya, dan ditutupkan baginya pintu-pintu neraka, hendaklah ia berpuasa satu hari di bulan Rajab.”

4. Tiga Hari Istimewa dan Tasbih Pengganti Puasa

Rajab adalah bulan penuh kebaikan dan keberkahan. Dengan beberapa amalan sederhana, seseorang bisa mendapatkan izin masuk surga dan terbukanya pintu ampunan Ilahi. Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan ini—khususnya Kamis, Jumat, dan Sabtu—akan memperoleh pahala yang sangat besar. Bulan-bulan haram memang memiliki nilai yang istimewa.
Rasulullah Sawjuga bersabda: “Jika seseorang tidak mampu berpuasa di bulan ini karena suatu alasan, maka hendaklah ia membaca tasbih berikut setiap hari sebanyak seratus kali agar memperoleh pahala puasa:” {سُبْحانَ اللهِ الْجَلیلِ، سُبْحانَ مَنْ لا یَنْبَغِی التَّسْبیحُ اِلاَّ لَهُ، سُبْحانَ الاْعَزِّ الاْکْرَمِ، سُبْحانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّةَ وَهُوَ لَهُ اَهْلٌ}. Artinya:Mahasuci Allah Yang Maha Agung. Mahasuci Dia yang tidak layak disucikan kecuali Dia. Mahasuci Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia. Mahasuci Dia yang mengenakan pakaian keagungan dan Dia memang layak atasnya.

B) Amalan-amalan Bulan Rajab

Amal-amal bulan Rajab terbagi menjadi dua bagian. Sebagiannya adalah amal-amal umum yang dapat dikerjakan sepanjang hari di bulan Rajab dan pahalanya bisa diraih kapan saja. Sebagian lainnya adalah amal-amal khusus yang berkaitan dengan malam atau hari tertentu, yang harus dikerjakan pada waktu yang telah ditentukan. Pada penjelasan berikut, pertama akan disebutkan amal-amal umum, kemudian amal-amal khusus bulan Rajab.

C) Amal-amal Umum di Bulan Rajab

Amal-amal berikut tidak terbatas pada hari tertentu, tetapi sangat dianjurkan dilakukan di seluruh hari bulan Rajab, di antaranya:

1. Membaca doa berikut sepanjang bulan Rajab:

«مَنْ یَمْلِکُ حَوآئِجَ السّآئِلینَ، ویَعْلَمُ ضَمیرَ الصّامِتینَ، لِکُلِّ مَسْئَلَة مِنْکَ سَمْعٌ حاضِرٌ وَجَوابٌ عَتیدٌ»

"Wahai Dzat yang memiliki (menguasai) semua kebutuhan para pemohon, dan yang mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati orang-orang yang terdiam. Bagi setiap permohonan, di sisi-Mu ada pendengaran yang hadir dan jawaban yang telah disiapkan."

«اللّهُمَّ وَمَواعیدُکَ الصّادِقَةُ واَیادیکَ الفاضِلَةُ وَ رَحْمَتُکَ الواسِعَةُ فَاَسْئَلُکَ اَنْ تُصَلِّیَ عَلی مُحَمَّد وَآلِ محمد واَنْ تَقْضِیَ حَوائِجی لِلدُّنْیا وَالاْخِرَةِ، اِنَّکَ عَلی کُلِّ شَیْء قَدیرٌ»

"Ya Allah, demi janji-janji-Mu yang benar, nikmat-nikmat-Mu yang utama, dan rahmat-Mu yang luas; aku memohon kepada-Mu agar Engkau mencurahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan agar Engkau menunaikan hajat-hajatku, baik untuk dunia maupun akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

2. Memperbanyak istighfar

Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa di bulan Rajab membaca istighfar berikut sebanyak 100 kali: «أَسْتَغْفِرُ اللّهَ الَّذِی لا إلهَ إِلاّ هُوَ، وَحْدَهُ لا شَرِیکَ لَهُ وَ أَتُوبُ إِلَیْهِ», “Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya.” lalu menutupnya dengan sedekah, maka Allah akan melimpahkan kepadanya ampunan dan rahmat-Nya. Dan barang siapa membacanya 400 kali, maka Allah memberinya keutamaan seperti para syuhada.

Rasulullah Saw juga bersabda: Barang siapa di bulan Rajab mengucapkan “لا اِلهَ اِلاَّ اللّه” sebanyak 1000 kali, maka Allah akan mencatat baginya pahala dan kebaikan yang sangat banyak.

Dalam salah satu riwayat disebutkan: “Barang siapa di bulan Rajab, pada waktu pagi sebanyak 70 kali dan pada waktu malam 70 kali membaca: ‘اَسْتَغْفِرُ اللّهَ وَ أَتُوبُ اِلَیْهِ’, kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa: ‘أَللّهُمَّ اغْفِرْ لی وَ تُبْ عَلَیَّ’, lalu ia wafat di bulan Rajab itu, maka keridaan dan kerelaan Allah SWT akan menjadi miliknya.”

Ini adalah kabar gembira bagi hati-hati yang ingin kembali. Betapa Allah membuka pintu ampunan-Nya seluas-luasnya di bulan ini, bahkan dengan istighfar yang sederhana namun dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan.

Dalam riwayat lain juga disebutkan:“Sepanjang bulan Rajab, bacalah sebanyak seribu kali: ‘اَسْتَغْفِرُ اللّهَ ذَاالْجَلالِ وَ الاْکْرامِ مِنْ جَمیعِ الذُّنُوبِ وَالاْثامِ’, agar Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang menampakkan ampunan-Nya kepadamu.”

Rajab adalah bulan kembali—bulan ketika lidah dibiasakan memohon ampun, dan hati dilatih untuk lembut di hadapan Allah Swt. Istighfar di bulan ini bukan sekadar ucapan, tetapi langkah pulang; dari kelalaian menuju kesadaran, dari jarak menuju kedekatan, dari gelap menuju cahaya.

Sayyid bin Thawus dalam kitab Iqbal menyebutkan keutamaan yang sangat besar bagi membaca Surah “Qul Huwa Allahu Ahad” pada bulan Rajab. Ia meriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa barang siapa pada bulan Rajab membaca Surah “Qul Huwa Allahu Ahad” sebanyak sepuluh ribu kali dengan niat yang ikhlas, maka ia akan memasuki padang mahsyar dalam keadaan suci dari dosa, seperti hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya. Selain itu, tujuh puluh malaikat akan menyambutnya dan memberikan kabar gembira berupa janji surga kepadanya.

Disebutkan pula dari Rasulullah Saw bahwa membaca Surah “Qul Huwa Allahu Ahad” sebanyak seribu kali atau seratus kali pada bulan ini juga memiliki pahala yang sangat besar dan bernilai tinggi.

Diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa beliau bersabda: “Barang siapa berpuasa satu hari dari bulan Rajab, lalu menunaikan empat rakaat salat (setiap dua rakaat dengan satu salam), kemudian pada rakaat pertama membaca Ayat Kursi sebanyak seratus kali dan pada rakaat kedua membaca Surah Qul Huwa Allahu Ahad sebanyak dua ratus kali, maka sebelum ia meninggal dunia, ia akan diperlihatkan tempatnya di surga; atau orang lain akan diperlihatkan tempatnya di surga lalu mengabarkannya kepadanya.”

Malam Jumat pertama di bulan Rajab dikenal dengan sebutan Laylat ar-Raghā’ib. Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa malam ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Diriwayatkan bahwa pada malam tersebut pintu-pintu rahmat Ilahi dibuka bagi penduduk bumi, dan dalam majelis doa serta munajat manusia, para malaikat dan penghuni langit pun turut hadir untuk mengambil bagian dari limpahan keberkahan malam itu.

Dalam sebuah riwayat tentang keutamaan bulan Rajab, Rasulullah Saw bersabda: “Janganlah kalian lalai dari malam Jumat pertama di bulan Rajab, karena para malaikat menamainya Laylat ar-Raghā’ib.” Rasulullah Saw juga menjelaskan amalan-amalan khusus untuk malam tersebut:

D) Amalan Laylat al-Ragha’ib (Malam Harapan)

Malam Jumat pertama bulan Rajab dinamakan Laylat al-Ragha’ib. Pada malam ini, pintu-pintu rahmat Allah dibuka. Amalan yang dianjurkan:

1. Puasa Siang Hari
Berpuasalah pada hari Kamis pertama di bulan Rajab.

2. Salat 12 Rakaat

Setelah masuk waktu malam Jumat (malam harinya), di antara waktu Maghrib dan Isya, dirikanlah salat sebanyak 12 rakaat (setiap 2 rakaat diakhiri dengan satu salam, sehingga total ada 6 kali salam). Tata cara setiap rakaat: Membaca Surah Al-Fatihah (1 kali), Al-Qadr (3 kali), dan Al-Ikhlas (12 kali).

3. Zikir Setelah Salat

Setelah menyelesaikan seluruh 12 rakaat, bacalah zikir-zikir berikut ini dengan posisi tetap duduk atau sujud sesuai instruksi: Membaca Shalawat (70 kali): أللّهُمَّ صَلِّ عَلی مُحَمَّد النَّبِیِّ الاْمِّیِّ وَ عَلی آلِهِ, (Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, Nabi yang Ummi, dan kepada keluarganya). Sujud Pertama (Membaca 70 kali):سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلائِکَةِ وَ الرُّوحِ ,(Maha Suci, Maha Kudus, Tuhan para Malaikat dan Ruh). Duduk di antara Dua Sujud (Membaca 70 kali): رَبِّ اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ تَجاوَزْ عَمّا تَعْلَمُ، إِنَّکَ أنْتَ العَلِیُّ الاْعْظَمُ, (Wahai Tuhanku, ampunilah, sayangilah, dan maafkanlah apa yang Engkau ketahui [dari dosaku], sesungguhnya Engkau Maha Tinggi lagi Maha Agung). Sujud Kedua (Membaca 70 kali):سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلائِکَةِ وَ الرُّوحِ (Maha Suci, Maha Kudus, Tuhan para Malaikat dan Ruh). Setelah menyelesaikan sujud kedua, sampaikanlah hajat-hajat Anda kepada Allah SWT. Insya Allah, permohonan tersebut akan dikabulkan.

Nabi Muhammad Saw bersabda:"Barang siapa melaksanakan shalat sebagaimana disebutkan, Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosanya."

Dalam bulan Rajab, dianjurkan sekali untuk menunaikan umrah, karena keutamaannya sangat besar. Berdasarkan riwayat dari Ahlul Bait ‘alaihim as-salam, umrah di bulan Rajab memiliki keutamaan yang setara dengan haji tamattu’.

Imam Shadiq ‘alaihis-salam meriwayatkan:{اَفْضَلُ الْعُمْرَةِ، عُمْرَةُ رَجَب},— "Umrah yang paling utama adalah umrah di bulan Rajab."

E) Amalan Khusus Malam Pertama Bulan Rajab

Melaksanakan amalan-amalan pada malam pertama bulan Rajab memiliki nilai yang sangat besar. Dalam banyak riwayat, pelaksanaannya sangat dianjurkan dan ditekankan.

Pertama: Diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa ketika beliau melihat hilal bulan Rajab, beliau membaca doa berikut:«اَللّهُمَّ اَهِلَّهُ عَلَیْنا بِالاْمْنِ وَ الاْیمانِ، وَ السَّلامَةِ وَ الاْسْلامِ، رَبّی وَ رَبُّکَ اللهُ عَزَّوَجَلَّ», "Ya Allah, tampakkanlah bulan sabit ini kepada kami dengan keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman, serta taufik (pertolongan) untuk meraih apa yang Engkau cintai dan ridhai. Tuhanku dan Tuhanmu (bulan sabit) adalah Allah."

Selain itu, diriwayatkan pula bahwa Rasulullah Saw ketika melihat hilal bulan Rajab, Ia berdoa: «اَللّهُمَّ بارِکْ لَنا فی رَجَب وَ شَعْبانَ، وَ بَلِّغْنا شَهْرَ رَمَضانَ، وَ اَعِنّا عَلَی الصِّیامِ وَ الْقِیامِ، وَ حِفْظِ اللِّسانِ، وَ غَضِّ الْبَصَرِ، وَ لا تَجْعَلْ حَظَّنا مِنْهُ الْجُوعَ وَ الْعَطَشَ», “Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. Tolonglah kami untuk shiyam dan qiyam serta menjaga lisan dan menundukkan pandangan. Jangan jadikan bagian kami darinya hanya rasa lapar dan haus."

Kedua: Mandi (ghusl).

Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah Saw yang dinukil oleh almarhum Sayyid bin Thawus dalam kitab-kitab ibadah, beliau bersabda:“Barang siapa menjumpai bulan Rajab lalu mandi pada awal, pertengahan, dan akhir bulan tersebut, maka ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya.”

Ketiga: Pada malam yang mulia ini, sangat dianjurkan untuk membaca ziarah Imam Husain ‘alaihis-salam, dan hal ini ditekankan dalam banyak riwayat.

Keempat: Setelah shalat Magrib, melaksanakan 20 rakaat shalat (setiap dua rakaat satu salam). Pada setiap rakaat membaca satu kali Surah al-Fatihah dan satu kali Surah al-Ikhlash. Rasulullah Saw bersabda tentang pahala amalan ini: "Barang siapa melakukannya, demi Allah, dirinya, keluarganya, hartanya, dan anak-anaknya akan dijaga; ia dilindungi dari azab kubur, dan pada hari kiamat akan melewati shirath dengan cepat dan selamat."

Kelima: Shalat Dua Rakaat setelah Isya

Setelah shalat Isya, melaksanakan dua rakaat shalat:
Rakaat pertama: al-Fatihah, al-Insyirah (sekali), al-Ikhlash (tiga kali)
Rakaat kedua: al-Fatihah, al-Insyirah, al-Ikhlash, al-Falaq, dan an-Nas (masing-masing satu kali)
Setelah salam, membaca: 30 kali “Lā ilāha illallāh”, dan 30 kali shalawat.

Rasulullah Saw bersabda:"Barang siapa mengerjakan amalan ini, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan ia menjadi bersih dari dosa."

Keenam: Melaksanakan 30 rakaat shalat (setiap dua rakaat satu salam). Pada setiap rakaat membaca: Surah al-Fatihah (1 kali), al-Kafirun (1 kali), dan al-Ikhlash (3 kali)

Dalam riwayat, Rasulullah Saw bersabda:"Setiap laki-laki dan perempuan mukmin yang melaksanakan amalan ini, Allah akan mengampuni seluruh dosa kecil dan besarnya, namanya akan dicatat sebagai ahli shalat hingga tahun berikutnya, dan ia akan disucikan dari sifat nifaq."

Ketujuh: Menghidupkan Malam Pertama Bulan Rajab

Syekh Thusi dalam Mishbah al-Mutahajjid meriwayatkan dari Imam Ja'far As-Shadiq ‘alaihissalam dari kakeknya, dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam bahwa beliau sangat mencintai beribadah secara khusus pada empat malam dalam setahun:Malam pertama bulan Rajab, malam pertengahan Sya‘ban, malam Idul Fitri ,dan maalam Idul Adha

Dalam riwayat lain, Imam Ja'far As-Shadiq ‘alaihissalam bersabda: "Semaksimal mungkin, jagalah dan hidupkan malam Idul Fitri, Idul Adha, dan malam pertama bulan Rajab."

Kedelapan: Membaca doa yang diriwayatkan dari Imam Muhammad al-Jawad 'alaihissalam

Beliau bersabda: Disunnahkan bagi seseorang pada malam pertama bulan Rajab untuk berdoa dengan kalimat-kalimat berikut:

اَللّهُمَّ اِنّی اَسْئَلُکَ بِاَنَّکَ مَلیکٌ، وَاَنَّکَ عَلی کُلِّ شَیْء مُقْتَدِرٌ، وَاَنَّکَ ما تَشآءُ مِنْ أَمْر یَکُونَ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu karena Engkau adalah Maha Raja, dan sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya apa pun yang Engkau kehendaki dari suatu urusan, maka itu pasti terjadi."

اَللّهُمَّ اِنّی اَتَوَجَّهُ اِلَیْکَ بِنَبِیِّکَ مُحَمَّد نَبِیِّ الرَّحْمَةِ، صَلَّی اللهُ عَلَیْهِ وَآلِهِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada-Mu melalui Nabi-Mu, Muhammad, Nabi pembawa rahmat, semoga shalawat Allah tercurah atasnya dan keluarganya."

یا مُحَمَّدُ یا رَسُولَ اللهِ، اِنّی اَتَوَجَّهُ بِکَ اِلَی اللهِ رَبِّکَ وَرَبِّی لِیُنْجِحَ بِکَ طَلِبَتی

"Wahai Muhammad, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menghadapkan diriku melaluimu kepada Allah, Tuhanmu dan Tuhanku, agar Dia mengabulkan permohonanku demi kedudukanmu."

F) Amalan Khusus Malam 13 Rajab

Imam Ja'far As-Shadiq ‘alaihissalam bersabda:“Allah telah menganugerahkan kepada umat ini tiga bulan yang sangat mulia, yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya, yaitu bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadan. Allah juga menganugerahkan tiga malam yang istimewa, yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu malam ke-13, ke-14, dan ke-15 setiap bulan. Selain itu, Allah memberikan tiga surat Al-Qur’an yang penuh keutamaan kepada umat ini, yang tidak diberikan kepada umat-umat terdahulu, yaitu surat Yasin, Al-Mulk, dan Al-Ikhlas. Barang siapa yang menggabungkan keutamaan ketiganya, maka ia telah mengumpulkan salah satu anugerah terbaik untuk umat ini

.” Seseorang bertanya kepada Imam Imam Ja'far ‘alaihissalam: “Bagaimana cara menggabungkan ketiganya?”, Imam menjawab: “Di malam-malam Ayyamul Bidh (tiga malam tersebut) dalam tiga bulan ini, hendaklah shalat dengan cara berikut:

Malam ke-13: lakukan 2 rakaat shalat. Dalam setiap rakaat, setelah membaca surat Al-Fatihah, bacalah ketiga surat tersebut (Yasin, Al-Mulk, dan Al-Ikhlas).
Malam ke-14: lakukan 4 rakaat shalat (setiap 2 rakaat satu salam), dalam setiap rakaat bacalah Al-Fatihah, Yasin, Al-Mulk, dan Al-Ikhlas.
Malam ke-15: lakukan 6 rakaat shalat (setiap 2 rakaat satu salam), dalam setiap rakaat bacalah surat-surat yang sama.”

Kemudian, Imam Ja'far As-Shadiq ‘alaihissalam mengenai pahala dan keberkahan shalat ini, bersabda: “Barang siapa melakukan shalat ini, ia telah memperoleh keutamaan tiga bulan tersebut, dan Allah mengampuni semua dosanya kecuali syirik.”

G) Amalan Hari Ketiga Belas Bulan Rajab

Kelahiran Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam bertepatan dengan hari ketiga belas bulan Rajab, dan hari ini juga merupakan hari pertama dari Ayyamul Bidh. Pada hari ini—serta dua hari setelahnya—puasa sangat dianjurkan, karena memiliki pahala yang besar. Barang siapa yang ingin melaksanakan amalan “Ummu Dawud”, maka ia harus berpuasa pada hari ini.

H) Amalan Hari Keempat Belas Bulan Rajab

Pahala yang sangat besar telah dijanjikan bagi orang yang berpuasa pada hari ini. Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah Saw disebutkan: “Barang siapa berpuasa pada hari keempat belas bulan Rajab, Allah akan memberinya pahala yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di dalam hati siapa pun.”

I) Amalan Malam dan Siang Hari ke-15 Bulan Rajab

Malam ini disebut sebagai malam yang sangat agung, dan melaksanakan berbagai amalan di dalamnya memiliki nilai dan keutamaan yang sangat besar. Amalan-amalan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama: Melakukan mandi .

Kedua: Menghidupkan malam (Ihya'), yaitu berjaga dengan ibadah. Ini termasuk amalan paling bernilai pada malam tersebut.

Ketiga:Membaca ziarah Imam Husain ‘alaihissalam, karena dalam banyak riwayat, ziarah beliau pada malam dan siang pertengahan bulan Rajab sangat dianjurkan.

Keempat:Melaksanakan 6 rakaat salat (setiap dua rakaat dengan satu salam). Pada setiap rakaat membaca: Surah Al-Fatihah, Yasin , Al-Mulk, dan Al-Ikhlaṣ

Kelima:Melaksanakan 30 rakaat salat, pada setiap rakaat membaca:1 kali Surah Al-Fatihah, dan 10 kali Surah Al-Ikhlaṣ

Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah Saw disebutkan bahwa pahala dan ganjaran yang sangat besar dijanjikan bagi siapa saja yang mengerjakan salat ini.

Keenam:Melaksanakan 12 rakaat salat (setiap dua rakaat dengan satu salam). Pada setiap rakaat membaca: 1kali Surah Al-Fatihah dan 1 kali surah pendek (bebas)

Setelah selesai seluruh salat tersebut, membaca masing-masing surah berikut empat kali: Surah Al-Fatihah, Al-Falaq, An-Nas, Al-Ikhlaṣ, Ayat Kursi, dan Al-Qadr. Kemudian membaca 4 kali:«سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَر» . Lalu membaca: «اَللّٰهُ اَللّٰهُ رَبِّي، لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، مَا شَاءَ اللّٰهُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ»

J) Amalan Nifsu Rajab (Pertengahan Bulan Rajab)

Pada hari yang penuh keberkahan ini terdapat beberapa amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar, di antaranya:

1. Mandi

Melakukan mandi pada hari pertengahan bulan Rajab dianjurkan sebagai bentuk penyucian diri lahir dan batin.

2. Ziarah Imam Husain ‘alaihissalam

Dalam sebuah riwayat dari Muhammad bin Abi Nashr disebutkan bahwa ia bertanya kepada Imam Ali Ridha ‘alaihissalam: “Di bulan apakah ziarah Imam Husain paling utama?”
Imam menjawab: “Pada pertengahan bulan Rajab dan pertengahan bulan Sya‘ban.”

3. Salat Salman

Melaksanakan Salat Salman, sebagaimana telah dijelaskan dalam amalan hari pertama bulan Rajab.

4. Amalan dan Doa Ummu Dawud

Salah satu amalan paling utama dan penuh pahala pada tanggal 15 Rajab adalah Amalan Ummu Dawud. Amalan ini diriwayatkan oleh para ulama besar seperti: Syaikh Shaduq, Sayyid bin Thawus, dan Syaikh Thusi berdasarkan riwayat-riwayat yang tepercaya. Menurut Allamah Majlisi, amalan ini sangat mujarab untuk terkabulnya hajat, terhindar dari kezaliman dan musuh, dan menghilangkan kesedihan dan kesempitan hidup Allamah Majlisi dalam kitab Zād al-Ma‘ārif menegaskan bahwa keampuhan amalan Ummu Dawud telah terbukti berkali-kali.

K) Amalan Malam ke-27 Bulan Rajab (Malam Bi‘tsah)

Seluruh hari dalam bulan Rajab memiliki keutamaan yang besar, dan di antaranya adalah malam Bi‘tsah Nabi Muhammad Saw, yaitu malam yang sangat penuh berkah dan memiliki kedudukan istimewa. Malam ini memiliki sejumlah amalan yang sangat dianjurkan (mustahab) dan mengandung pahala yang besar bagi siapa saja yang mengerjakannya.

1. Mandi
Salah satu amalan mustahab pada malam ini adalah melakukan mandi .

2. Salat Malam Bi‘tsah

Dalam kitab Misbāḥ al-Mutahajjid, Syaikh Thusi meriwayatkan dari Imam Muhammad al-Jawad 'alaihissalam bahwa beliau bersabda: “Di bulan Rajab terdapat satu malam yang lebih baik daripada segala sesuatu yang disinari matahari, yaitu malam ke-27 bulan Rajab. Pada pagi hari malam itu, Rasulullah Saw diangkat menjadi Seorang Nabi. Siapa pun dari umat Islam yang beribadah pada malam tersebut, akan memperoleh pahala setara dengan enam puluh tahun ibadah.” Imam al-Jawad kemudian ditanya: “Amalan apa yang paling utama pada malam Bi‘tsah?”., Beliau menjawab: “Setelah engkau menunaikan salat Isya dan tidur, baik sebelum tengah malam atau setelahnya, bangunlah dari tidur lalu kerjakan 12 rakaat salat. Pada setiap rakaat, bacalah Surah al-Fatihah dan satu surah pendek dari surah-surah mufashshal. Setiap dua rakaat, setelah salam, duduklah dan bacalah: Surah al-Fatihah: 7 kali, Surah an-Nas dan al-Falaq (al-Mu‘awwidzatain): masing-masing 7 kali, Surah al-Ikhlas: 7 kali, Surah al-Kafirun: 7 kali, Surah al-Qadr: 7 kali ,Ayat Kursi: 7 kali. Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa pun hajat yang engkau inginkan, niscaya Allah Yang Maha Pengasih akan mengabulkannya.”

3. Salat Dua Belas Rakaat
Amalan lain pada malam ini adalah salat 12 rakaat, dengan tata cara yang sama seperti yang disebutkan dalam amalan malam pertengahan bulan Rajab.

4. Ziarah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam

Termasuk amalan yang paling utama pada malam penuh berkah ini adalah ziarah kepadaAli bin Abi Thalib 'alaihissalam, di mana untuk beliau terdapat tiga teks ziarah khusus yang diriwayatkan.


L) Amalan Hari ke-27 Bulan Rajab

Hari ke-27 bulan Rajab merupakan hari diangkatnya Nabi Muhammad Saw menjadi seoarang Nabi, dan termasuk hari yang sangat mulia di bulan Rajab serta salah satu dari hari raya terbesar dan paling suci bagi umat Muslim dan Syiah.

1. Mandi
Mandi di hari ini sangat dianjurkan dan memiliki pahala yang besar.

2. Puasa

Berpuasa pada hari ke-27 Rajab termasuk salah satu dari empat hari yang memiliki keutamaan luar biasa sepanjang tahun. Dalam sebuah riwayat dari Imam Ja'far As-Shadiq 'Alaihissalam disebutkan: “Siapa yang berpuasa pada hari ke-27 Rajab, Allah akan memberinya pahala setara dengan 70 tahun.”

3. Mengirim Shalawat

Pada hari mulia ini dianjurkan untuk bershalawat sebanyak-banyaknya kepada Nabi Muhammad Saw dan Ahlulbait beliau.

4. Ziarah
Disunnahkan untuk menziarahi Nabi Muhammad Saw dan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib 'alaihissalam pada hari ini.

Kelima: Melaksanakan 12 Rakaat Shalat

Riwayat dari Ri’yan bin Sulayt menyebutkan bahwa Imam Muhammad Al-Jawad 'alaihissalam, ketika menetap di Baghdad, pada tanggal 15 Rajab berpuasa bersama para sahabatnya. Setelah itu beliau menyarankan untuk melaksanakan 12 rakaat shalat, di mana dalam setiap rakaat dibaca surat Al-Fatihah dan satu surat lain sesuai kemampuan.
Setelah shalat selesai, bacalah: Surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan surat perlindungan (Al-Falaq dan An-Nas) masing-masing empat kali. Kemudian ucapkan empat kali: «لا اِلهَ اِلاَّالله و اللهُ اَکبَرُ، وَسُبحانَ اللهِ وَالحَمدُلِلّه، وَلا حَولَ و لاقُوهِ اِلابالله العَلی العَظیم», empat kali:«اللهُ اللهُ رَبِّی لا اُشْرِکُ بِهِ شَیْا », dan empat kali: «لا اُشْرِکُ ِبربی اَحداً»

Keenam: 12 Rakaat Shalat Tambahan «»

Menurut riwayat dari Syekh Thusi dari Husain bin Ruh, pada tanggal 27 Rajab, disunnahkan untuk membaca 12 rakaat shalat. Cara membacanya adalah: Dalam setiap rakaat, baca surat Al-Fatihah dan surat lain yang diinginkan. Setelah setiap dua rakaat salam, baca doa berikut: «اَلْحَمْدُ للهِِ الَّذی لَمْ یَتَّخِذْ وَلَداً، وَ لَمْ یَکُنْ لَهُ شَریکٌ فی الْمُلْکِ، وَ لَمْ یَکُنْ لَهُ وَلِیٌّ مِنَ الذُّلِّ، وَکَبِّرْهُ تَکْبیراً، یا عُدَّتی فی مُدَّتی یا وَلیّی فی نِعْمَتی، یا غِیاثی فی رَغْبَتی، یا نَجاحی فی حاجَتی یاحافِظی فی غَیْبَتی، یاکافِیَّ (کافِیَ) فی وَحْدَتی، یااُنْسی فی وَحْشَتی اَنْتَ السّاتِرُ عَوْرَتی فَلَکَ الْحَمْدُ، وَ اَنْتَ الْمُقیلُ عَثْرَتی فَلَکَ الْحَمْدُ وَاَنْتَ الْمُنْعِشُ صَرْعَتی فَلَکَ الْحَمْدُ، صَلِّ عَلی مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّد، وَاسْتُرْ عَوْرَتی، وَ آمِنْ رَوْعَتی، وَ اَقِلْنی عَثْرَتی، وَ اصْفَحْ عَنْ جُرْمی، وَتَجاوَزْ عَنْ سَیِّئاتی فی اَصْحابِ الْجَنَّةِ، وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذی کانُوا یُوعَدُونَ.» Setelah shalat dan doa selesai, bacalah masing-masing tujuh kali: Surat Al-Fatihah, Al-Kafirun, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan surat Al-Qodr. Kemudian ucapkan tujuh kali:«لا اِلهَ اِلا الله و الله اکبر، و سبحان الله و لا حَْولِ و لا قوه الا بالله», dan tujuh kali: «اللهُ اللهُ رَبی لا اُشْرِک بِهِ شَیْا».

Setelah semua selesai, mintalah segala hajat kepada Allah, insyaAllah Dia akan mengabulkan permohonan tersebut.

Ketujuh: Doa Imam Musa bin Ja’far pada 27 Rajab

Ketika Imam ketujuh dari Ahlulbait, Musa bin Ja’far Al-Kadzim 'alaihissalam, pada tanggal 27 Rajab tahun 179 H, sedang dalam perjalanan dari Madinah menuju Baghdad, beliau membaca doa berikut:

{یا مَنْ اَمَرَ بِالْعَفْوِ وَالتَّجاوُزِ، وَضَمَّنَ نَفْسَهُ الْعَفْوَ وَالتَّجاوُزَ، یا مَنْ عَفی وَتَجاوَزَ، اُعْفُ عَنّی وَتَجاوَزْ یا کَریمُاَللّهُمَّ وَقَدْ اَکْدَی الطَّلَبُ، وَاَعْیَتِ الْحیلَةُ وَالْمَذْهَبُ، وَدَرَسَتِ الاْمالُ، وَانْقَطَعَ الرَّجآءُ اِلاَّ مِنْکَ، وَحْدَکَ لا شَریکَ لَکَ}

"Wahai Dzat yang memerintahkan untuk memaafkan dan mengampuni, dan yang menjamin diri-Nya sendiri untuk memberi maaf dan ampunan. Wahai Dzat yang telah memaafkan dan mengampuni, maafkanlah aku dan ampunilah aku, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Ya Allah!, sungguh pencarianku telah menemui jalan buntu, segala daya upaya dan jalan keluar telah meletihkanku (sia-sia), cita-cita telah memudar, dan segala harapan telah terputus kecuali kepada-Mu, Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu..."

M) Amalan Hari Terakhir Bulan Rajab

Pada hari terakhir bulan Rajab, berpuasa pada hari ini juga sangat dianjurkan. Imam Ali Ridha 'alaihissalam berkata: “Allah mengampuni dan melimpahkan rahmat-Nya atas hamba yang berpuasa pada hari terakhir bulan Rajab.”

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha