Berita Hawzah - Selama bulan suci Ramadhan, ikutilah serial kajian dari "Ayat-Ayat Pedoman Hidup", yang merupakan kumpulan ayat Al-Qur'an al-Karim beserta tafsir singkat dan aplikatif yang menjadi pedoman hidup dan kunci kebahagiaan. Mari kita sinari hari-hari di bulan Ramadhan dengan Kalam Ilahi.
Hujjatul Islam wal Muslimin Abbas Ashja' Isfahani:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pentingnya Iman dan Infak dalam Ayat-ayat Ilahi
{آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنفِقُوا مِمَّا جَعَلَکُم مُّسْتَخْلَفِینَ فِیهِ فَالَّذِینَ آمَنُوا مِنکُمْ وَأَنفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ کَبِیرٌ}
"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar."
Allah Swt dalam Surah Al-Hadid Ayat 7, berfirman: "آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ — Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya." Perintah Ilahi ini menjelaskan poin yang sangat penting. Jika seseorang bertanya, "Sebenarnya, kita harus beriman kepada siapa?". Jawabannya ada dalam ayat ini. Dalam ranah keimanan, terdapat elemen-elemen fundamental yang harus ada. Pada tahap pertama, "prinsip keberadaan iman dalam diri manusia" sangatlah penting. Namun, "maksud dari iman ini" apa? Dalam ayat ini, Allah Swt berfirman: "Berimanlah kepada Allah." Hal pertama yang harus kita imani adalah "Allah Yang Maha Tinggi, dan setelah itu, Rasulullah." Ini adalah poin pertama yang kami sampaikan.
Kini, pertanyaan penting lainnya muncul, "Apakah iman kepada Allah dan Rasul-Nya memiliki syarat atau tidak?, Apakah kita hanya harus mengucapkan secara lisan bahwa kita telah beriman, ataukah iman ini juga memiliki kesan dan tanda?."
Bagian berikutnya dari ayat ini menjawab pertanyaan tersebut: {وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَکُمْ مُسْتَخْلَفِینَ فِیهِ}, " nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya": Yaitu, kalian yang beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, harus melakukan perbuatan dan menunaikan kewajiban berdasarkan keimanan kalian. Artinya, kalian yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya harus melaksanakan amal perbuatan berdasarkan iman kalian dan menunaikan kewajiban-kewajiban.
Di antara kewajiban-kewajiban ini, yang merupakan efek langsung dari iman kepada Allah dan Rasul-Nya, adalah berinfak (al-infaq). {وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَکُمْ مُسْتَخْلَفِینَ فِیهِ}, Sebagaimana Allah Swt memerintahkan untuk beriman, Dia juga memerintahkan untuk berinfak.
Infakkanlah dari apa yang ada di tangan kalian; Harta dan segala jenis kekayaan yang berada dalam genggaman tanganmu, baik yang diperoleh melalui warisan atau dengan cara apa pun, berinfaklah dan berikanlah sebagiannya kepada orang lain.
Definisi Infaq
Kata "infak" memiliki makna yang luas, namun secara ringkas, "infaq berarti menyelesaikan masalah orang lain dan mencukupi kekurangan dalam hidup mereka dengan harta yang berada dalam kepemilikan kita."
Kemudian, Allah Swt menyebutkan hasil dari proses iman dan infaq ini: {فَالَّذِینَ آمَنُوا مِنْکُمْ وَأَنْفَقُوا}— "Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya". Poin selanjutnya adalah bahwa bagi mereka yang benar-benar beriman—di antara kalian para mukmin—dan berinfak, hasil dari amal perbuatan mereka adalah: {لَهُمْ أَجْرٌ کَبِیرٌ} —" (mereka) memperoleh pahala yang besar". Bagi orang-orang ini ada pahala yang sangat besar.
Dengan kata lain, iman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, yang disertai bukti dengan berinfak di jalan Allah Swt, menyebabkan manusia meraih pahala yang sangat besar. Allah Swt berfirman bahwa bagi orang-orang seperti itu, telah disiapkan pahala yang sangat besar.
Semoga Allah Swt menganugerahkan kepada kita semua taufik untuk memiliki iman yang sejati dan kemampuan untuk berinfaq dengan ikhlas.
Your Comment