Berita Hawzah – Hujjatul Islam wal Muslimin Taqwa’i, seorang ustaz Hawzah Ilmiyah, dalam sesi pelajaran akhlak pada hari Selasa di Madrasah Ilmiah Amirul Mukminin Ali (AS), membahas pentingnya petunjuk Ilahi, sirat al-mustaqim (jalan yang lurus), serta kedudukan wilayah Imam Ali (AS) dalam agama Islam.
Beliau memulai ceramahnya dengan mengatakan bahwa salah satu nikmat terbesar Allah adalah membimbing manusia ke jalan yang benar dan lurus.
Ia menambahkan, riwayat-riwayat tentang makna “sirat alladzina an‘amta ‘alaihim” sungguh luar biasa. Jika seseorang mengenali nikmat ini dan melangkah di jalannya, maka seluruh tingkatan dunia dan akhirat akan diberikan kepadanya.
Hujjatul Islam wal Muslimin Taqwa’i menegaskan bahwa petunjuk sejati hanya akan terwujud ketika seseorang berpegang pada Islam yang hakiki dan wilayah Imam Ali (AS).
Menyoroti posisi Islam dibandingkan agama-agama sebelumnya, beliau menjelaskan: “Islam adalah agama yang komprehensif dan sempurna, mencakup masa-masa terbaik umat manusia. Nabi Muhammad (SAWW) merupakan manifestasi dari ahadiyah ithlaqiyyah (keesaan mutlak Ilahi), dan seluruh nama serta sifat Allah tampak dalam agama beliau. Ciri inilah yang menjadikan Islam unggul atas agama-agama lain dan menjadikan jalan petunjuk jelas untuk seluruh zaman dan tempat.”
Beliau menegaskan bahwa nikmat yang Allah berikan kepada kaum Muslimin bukan hanya pengetahuan agama, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Jika seseorang mengikuti jalan wilayah Ahlulbait (AS), maka seluruh kenikmatan duniawi dan ukhrawi akan dianugerahkan kepadanya; sebab, hidayah sejati hanya terjadi ketika manusia berjalan di jalan kebenaran dan keridaan Allah.
Taqwa’i juga menyinggung bahaya aliran-aliran sesat seperti Wahabi dan Baha’i, dengan menyatakan bahwa kelompok-kelompok ini diciptakan oleh kolonialisme Barat untuk menimbulkan perpecahan di antara kaum Muslimin dan menjauhkan umat dari Islam dan wilayah Ahlulbait (AS). Ia menyesalkan bahwa sebagian orang terpengaruh oleh propaganda mereka, namun menekankan bahwa pemahaman agama yang benar akan melindungi manusia dari penyimpangan tersebut.
Beliau menilai bahwa persatuan antara Syiah dan Sunni merupakan salah satu pilar kekuatan dan keamanan negara. “Republik Islam Iran, dengan dukungan kaum tertindas dunia, termasuk rakyat Palestina dan saudara-saudara Sunni di Lebanon dan Irak. berdiri teguh dalam membela keadilan dan kaum tertindas. Persatuan dan solidaritas inilah yang menjamin keamanan dan kekuatan Negara Iran,” ujarnya.
Taqwa’i juga menyinggung tentang nikmat duniawi, dengan menekankan bahwa nilainya hanya benar bila digunakan di jalan keridaan Allah dan wilayah Ahlulbait (AS). “Jika digunakan untuk kemaksiatan, bahkan nikmat itu dapat menjadi sumber kesesatan,” katanya, seraya memberi contoh bahwa makanan yang membawa kepada dosa bukanlah nikmat, melainkan bahaya.
Beliau menegaskan pentingnya tauhid dan peran Ahlulbait (AS) dalam memahami hakikatnya, seraya berkata: “Tauhid sejati hanyalah tauhid menurut Ahlulbait (AS). Tanpa wilayah Imam Maksum, pemahaman yang benar tentang keesaan Allah tidak akan tercapai.” Ia menukil sabda Imam Shadiq (AS) bahwa seluruh nama dan sifat Ilahi hanya dapat dipahami melalui wilayah Ahlulbait (AS).
Menutup ceramahnya, Taqwa’i menambahkan bahwa mereka yang teguh di jalan wilayah dan kebenaran telah menerangi jalan petunjuk bagi orang lain. “Hari ini, persatuan, kekuatan, dan keberhasilan masyarakat Islam terwujud berkat keteguhan di jalan ini. Mengikuti Ahlulbait (AS) adalah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan sejati, dan semua keberhasilan individu maupun sosial bergantung pada hal tersebut. Siapa pun yang menolak wilayah Ahlulbait (AS), meski rajin beribadah secara lahiriah, tetap akan terhalang dari hidayah sejati,” pungkasnya.
Your Comment