Berita Hawzah - Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menyatakan bahwa penjajahan rezim Zionis atas wilayah Lebanon adalah persoalan sementara. Ia menegaskan: “Siapa pun yang melakukan perlawanan, dapat merebut kembali tanahnya. Ini adalah tanah kami, dan harus dibebaskan.”
Syekh Na’im Qasim, sambil menyinggung klaim Amerika Serikat yang mengaku ingin memperbaiki situasi di Lebanon, mengatakan: “Amerika mengklaim sedang berupaya menyelesaikan masalah di Lebanon, namun ia sama sekali bukan pihak penengah yang netral. Justru, Amerika adalah pendukung penjajah. Setiap kali diumumkan bahwa utusan Amerika akan berkunjung ke kawasan, agresi rezim Zionis meningkat dan tekanan pun bertambah. Amerika terus-menerus berusaha membenarkan pelanggaran gencatan senjata dan tindakan agresif rezim Zionis.”
Dalam pidato hari ini, Syekh Na’im Qasim menyatakan: “Para peserta pasar ini adalah penduduk asli tanah ini; mereka yang telah kembali ke Lebanon Selatan dan para pejuang tangguh yang kini berada di garis depan, sedang memanen hasil bumi. Mereka yang memetik buah zaitun di garis depan dan wilayah perbatasan adalah penguasa sejati yang berpegang teguh pada tanah air mereka dalam satu negara yang utuh bernama Lebanon.”
Ia menambahkan: “Setiap jengkal tanah Lebanon adalah bagian dari negara ini. Pemilik tanah dan masa depan adalah mereka yang berjuang. Siapa pun yang melawan akan merebut kembali dan membebaskan tanahnya, sedangkan siapa pun yang berkompromi akan kehilangan tanahnya. Siapa pun yang ingin mematuhi Perjanjian Taif tidak bisa memilih sebagian dan mengabaikan bagian lainnya. Tujuan utama adalah pembebasan tanah.”
Sekretaris Jenderal Hizbullah menegaskan bahwa ancaman dari Amerika dan rezim Zionis tidak akan mengubah sikap perlawanan. Ia menambahkan: “Kami tidak akan pernah menyerah. Ikatan kami dengan tanah Lebanon lebih kuat daripada kekuatan militer mereka.”
Syekh Na’im Qasim menyatakan: “Apakah membela tanah dan rakyat Lebanon oleh tentara nasional merupakan sebuah kejahatan? Apa sikap Amerika terhadap tindakan musuh (rezim Zionis) yang membunuh warga sipil dan melakukan penghancuran terus-menerus? Apa sikap Amerika terhadap pembunuhan seorang pegawai resmi dan para syuhada sipil lainnya yang dilakukan tanpa alasan? Teror dan intimidasi tidak akan pernah mengubah sikap kami terhadap perlawanan dan keteguhan. Kami tidak mengenal istilah menyerah atau kalah, dan tidak akan pernah menerimanya. Rezim Zionis bisa menjadi penjajah dan melakukan penjajahan, tetapi tidak akan mampu melanjutkan penjajahan atas tanah kami.”
Ia menambahkan: “Kami tidak meminta dukungan apa pun, hanya satu hal yang kami minta: jangan mengkhianati kami dari belakang dan jangan melayani kepentingan rezim Zionis. Pemerintah adalah pihak pertama yang bertanggung jawab menjaga kedaulatan dan kemerdekaan.”
Your Comment