Saturday 25 October 2025 - 12:28
Melakukan Dosa Berarti Melawan Allah SWT

Hawzah/ Seorang guru akhlak di Hawzah Ilmiah menegaskan bahwa seseorang tidak boleh sekali-kali menganggap dirinya berjasa di hadapan Allah SWT. Sebab, beliau menjelaskan, standarnya bukanlah kecil atau remehnya suatu perbuatan, melainkan "dengan Siapa kita berani melawan?".

Dilansir dari Kantor Berita Hawzah, Ayatullah Hasyimi Ulya, pendiri Madrasah Qa'im (Afs), dalam seri pengajian akhlak umum bertajuk "Penjelasan Doa ke-8 Sahifah Sajjadiyah" yang diadakan di masjid madrasah tersebut, menerangkan frasa dari Sahifah Sajjadiyah " وَ نَعُوذُ بِکَ مِنْ... اِحْتِقَارِ الصَّغِیرَةِ (Kami berlindung kepada-Mu dari... meremehkan dosa-dosa kecil)". Beliau menyatakan, "Kalimat ini khusus untuk (seseorang )yang menganggap remeh suatu maksiat; karena maksiat itu mencakup dosa kecil dan besar. Dan yang dimaksud di sini adalah khusus terhadap dosa-dosa kecil, yaitu ketika kita menganggap sepele dosa-dosa kecil dan berkata, 'Ah, itu bukan apa-apa.'"

Dosa Besar adalah Melawan Sang Maha Besar

Beliau menambahkan, dosa kecil adalah dosa yang tidak memiliki hukuman sanksi atau hukuman yang ditentukan, berbeda dengan dosa besar yang Allah janjikan azab dan hukumannya sudah ditentukan.

Ustadz akhlak hawzah ini menekankan, manusia tidak boleh sekali-kali merasa memiliki "piutang" atau jasa di hadapan Allah SWT. Beliau menegaskan,"Standarnya bukanlah apakah suatu perbuatan itu kecil dan remeh atau tidak—standarnya adalah, 'Siapakah yang berani dilawan oleh manusia ini?' Semakin tinggi kedudukan pihak yang dilawan, semakin besar dan penting pula perlawanan itu. Melawan Allah Yang Maha Tinggi, sekecil apa pun perbuatannya, tetap memiliki 'bobot' (signifikansi) tersendiri."


Dua Prinsip Penting dalam Ibadah dan Dosa

Beliau menjelaskan lebih lanjut, "Wajib bagi manusia untuk selalu memperhatikan dua hal:

1. Ibadah, sebanyak apa pun, bahkan seandainya setara dengan ibadah seluruh jin, manusia, dan malaikat, tetaplah kecil di hadapan Allah Sang Pencipta Pemberi Nikmat.

2. Dosa, sekecil dan seremeh apa pun, di hadapan kedudukan Allah Yang Maha Agung, tetaplah besar."

Berdasarkan riwayat, beliau menyampaikan, "Seandainya Allah hendak bertindak sesuai dengan keadilan-Nya semata, semua hamba—bahkan para Nabi—akan menjadi 'berutang' kepada Allah. Oleh karena itu, Allah dengan karunia-Nya menganugerahkan surga kepada hamba-hamba-Nya."

Peringatan: Dosa Kecil adalah Pintu Setan

Ayatullah Hashemi Ulya kemudian menyampaikan poin dan nasihat lainnya, "Menurut hadis dan riwayat, melakukan dosa-dosa kecil membuka jalan bagi setan untuk menyusup dan menguasai (hati). Dalam riwayat tersebut dikatakan, setan bisa merasa puas dengan dosa-dosa kecil yang dilakukan manusia, untuk kemudian secara bertahap menjerumuskannya ke dalam dosa besar. Hal ini seperti arak yang merampas akal manusia, bedanya, (pengaruh dosa kecil) meninggalkan efek yang menetap dan permanen."

Obatnya: Taubat dan Tidak Mengulang

Beliau menegaskan, "Manusia yang berdosa dapat melangkah di jalan Ilahi dengan bertaubat. Obat dari penyakit dosa adalah istigfar, dan kesembuhannya adalah tidak kembali kepada dosa. Jika seseorang selalu menangis dan tidak melupakan sebuah dosa yang dilakukannya, maka dosa itu—sekali pun besar—akan menjadi kecil di sisi Allah SWT. Namun, jika seseorang meremehkan suatu dosa kecil, maka di sisi Allah SWT dosa itu akan menjadi besar dan tidak akan diampuni."

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha